Kertajati Menangis Melihat Ini, Desain Bandara Internasional Bandung Terkoneksi Stasiun Whoosh Tegalluar

Kertajati Menangis Melihat Ini, Desain Bandara Internasional Bandung Terkoneksi Stasiun Whoosh Tegalluar

Konsep desain Bandara Internasional Bandung yang terkoneksi Satasiun Kereta Cepat Tegalluar. Bila diwujudkan, tentu akan menjadi ancaman bagi Bandara Kertajati Majalengka.-Foto: Tangkapan layar Reimagine Bandung - Instagram-radarindramayu.id

BACA JUGA:Skema Terbaru Kredit Pensiunan Mandiri Taspen, Dapatkan Limit Pinjaman 500 Juta Beserta Syarat Pengajuan

Keberadaan BIJB Kertajati dianggap sudah cukup untuk mengakomodasi kepentingan warga Jabar, meski bandar udara ini belum optimal.

Bahkan, pemerintah cenderung menjadikan Bandara Kertajati sebagai proyek jangka panjang.

Di sisi lain, keberadaan BIJB Kertajati juga masih sulit dioptimalkan dan kini terdampak oleh keberadaan Kereta Cepat Whoosh.

Sebab, warga di wilayah Kota Bandung lebih memilih terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.

BACA JUGA:NEC Nijmegen Pasang Foto Rizky Ridho Bareng Calvin Verdonk, Kode Bek Timnas Indonesia Abroad?

Pasalnya, kawasan Jakarta Timur ini hanya 45 menit diakses dari Bandung dengan menggunakan kereta cepat.

Lokasinya pun berada di dekat Bandara Halim Perdanakusuma.

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengungkapkan, pemerintah berusaha mengoptimalkan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Misalnya dengan pengembangan kawasan maintanance, repair and overhaul (MRO) dan aerospace park di BIJB Kertajati.

BACA JUGA:Terbesar di Indonesia, Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp796 Triliun

Dudy mengaku yakin dengan keberadaan Bandara Kertajati, karena berada di lokasi strategis dan di sekelilingnya ada potensi kawasan industri.

"Pengembangan MRO dan aerospace park akan menjadi tonggak penting untuk meningkatkan daya saing Bandara Kertajati," kata Dudy, dikutip radarindramayu dari laman Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Disampaikan Dudy, ada potensi besar di bidang MRO. Sebab, sampai dengan saat ini, sebanyak 46 persen pesawat dari Indonesi amasih melakukan perawatan dan perbaikan di luar negeri.

Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) akan memanfaatkan peluang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: