Dianggap Kurang Profesional dan Terlalu Berlebihan, FIFPRO Sampai Turun Tangan Urusan Sanksi Yuran Fernandes!

Dianggap Kurang Profesional dan Terlalu Berlebihan, FIFPRO Sampai Turun Tangan Urusan Sanksi Yuran Fernandes!

FIFPRO ikut soroti sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Yuran Fernandes-@yur4nfernandes-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI secara resmi menjatuhkan sanksi larangan bermain sepak bola Indonesia selama 12 bulan kepada kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, ditambah denda senilai Rp 25 juta.

Keputusan ini diumumkan menyusul sidang daring pada 7 Mei 2025, terkait unggahan kritik Fernandes tentang kompetisi Liga 1 di akun Instagram pribadinya.

Sanksi berat tersebut berakar dari kekecewaan Fernandes terhadap kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi dalam laga PSM vs PSS Sleman (3/5/2025).

Ia menulis, “Sepak bola di Indonesia hanya candaan…” sebelum kemudian menghapus postingan dan menyampaikan permintaan maaf resmi pada 5 Mei 2025.

BACA JUGA:Berapa Angsuran Untuk KUR BSI Rp50 Juta? Cek Skema Pinjaman Modal Usaha 100% Halal Berikut Ini!

PSM Makassar mengecam keputusan Komdis PSSI itu dan menyatakan akan segera mengajukan banding.

Manajemen klub menilai pemberitahuan sanksi terlalu mepet dengan jadwal pertandingan, sehingga kapten tim berpartisipasi dalam konferensi pers dan latihan resmi meski belum menerima kepastian hukuman.

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) pun menyatakan sikap menolak sanksi yang dinilai mengancam kebebasan berpendapat pemain.

Wakil Presiden APPI, Achmad Juftiyanto, menegaskan dukungan penuh bagi Fernandes dan menyebut proses banding sebagai hak yang harus dihormati.

BACA JUGA:Dapatkan Pinjaman KUR BSI Rp50 Juta Tanpa Jaminan, Cicilan Ringan Mulai Rp290 Ribuan, Cocok Buat UMKM Pemula!

Menyoroti eskalasi ini, FIFPRO (Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional) turun tangan. Dalam pernyataan resmi tertanggal 15 Mei 2025, FIFPRO menyatakan:

“FIFPRO meyakini bahwa semua pesepak bola profesional memiliki hak untuk dapat mengekspresikan pendapat mereka." ujar mereka.

"Oleh karena itu kami sangat khawatir tentang adanya sanksi yang sangat keras dan tidak proporsional yang diberikan kepada Yuran Fernandes, yang membuatnya tidak dapat bekerja sebagai pesepak bola di Indonesia selama 12 bulan dan juga ditambah dengan denda uang.” lanjutnya.

FIFPRO menambahkan bahwa mereka akan terus berkomunikasi dengan APPI sebagai perwakilan di Indonesia dan klub PSM Makassar untuk memberikan dukungan dalam proses banding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: