Festival Literasi Indramayu 2025: Momentum Kolektif Menyemai Kesadaran Membaca, Bukan Sekadar Perayaan!

Festival Literasi Indramayu 2025: Momentum Kolektif Menyemai Kesadaran Membaca, Bukan Sekadar Perayaan!

Rangkaian acara Festival Literasi Indramayu 2025 resmi dimulai secara simbolis, ditandai dengan pemotongan pita oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Drs Aan Hendrajana M MSi, Rabu (7/5/2025). --radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – Sebuah langkah penuh makna dilakukan masyarakat Indramayu lewat penyelenggaraan Festival Literasi Indramayu 2025. Bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer, kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai 7 hingga 16 Mei 2025, berpusat di Komplek Gedung Landraad, Alun-alun Indramayu.

Sebuah gerakan budaya yang digalang oleh Forum Literasi Indramayu sebagai inisiatif bersama untuk menumbuhkan gairah membaca, berpikir kritis, dan menyambung tradisi intelektual masyarakat. 

Rangkaian kegiatannya pun beragam, mulai dari bazar buku, mural art, pasar gratis, nonton bareng film, workshop kreatif, hingga panggung literasi dan konsultasi hukum. Semuanya dirancang sebagai ruang interaksi, ekspresi, dan pertukaran ide.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Drs Aan Hendrajana M MSi, yang hadir mewakili Bupati Indramayu, dalam pembukaan menyampaikan bahwa perpustakaan dan taman bacaan seyogianya menjadi episentrum wisata edukatif.

BACA JUGA:Apakah Mauro Zijlstra akan Dinaturalisasi untuk Gantikan Marselino saat Hadapi China, Begini Kata Exco PSSI

Ia menegaskan, “Gerakan literasi tak hanya soal buku, tapi bagaimana membangun masyarakat cerdas, mandiri, dan sejahtera melalui kegiatan membaca, berdiskusi, dan berbagi ilmu.”

Sementara itu, Suryana Hafidin SPd, Ketua Forum Literasi Indramayu, menyatakan bahwa festival ini menjadi ruang hidup bagi ide-ide besar. 

“Kami ingin membangkitkan kembali warisan pemikiran Pramoedya Ananta Toer, sembari menanamkan kesadaran literasi sebagai kebiasaan sehari-hari. Membaca itu tindakan mencintai masa depan,” ungkapnya penuh semangat.

Salah satu tokoh literasi lokal, Ahmad Khoeri MPd, pengelola Perpustakaan S16 Indramayu, menyambut hangat festival ini sebagai bentuk nyata kepedulian pada nasib generasi muda.

BACA JUGA:Copy Paste Strategi Timnas Indonesia, Erick Thohir Langsung Tantang Timnas Malaysia di Laga Uji Coba

“Ini bukan akhir, tapi awal menuju masyarakat yang lebih melek literasi. Semoga ini jadi titik balik menuju budaya baca yang masif,” tuturnya usai acara pembukaan.

Pagelaran budaya seperti tari topeng, pencak silat Pagar Nusa, dan pembacaan puisi turut memperkaya nuansa festival, menegaskan bahwa literasi bukan hanya soal teks, tetapi juga ekspresi budaya dan identitas. 

"Festival Literasi Indramayu 2025 pun dipandang sebagai simbol baru perlawanan terhadap apatisme baca, dan sekaligus pintu masuk menuju masyarakat yang gemar berpikir dan berkarya," pungkas Suryana. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: