Kenapa Format Tuan Rumah AFC Berubah Dan Dikuasainya Negara Timur Tengah? Apakah Indonesia Bisa Tetap Lolos?

Kenapa Format Tuan Rumah AFC BerubahDan Dikuasainya Negara Timur Tengah! Apakah Indonesia Bisa Tetap Lolos?-sport.detik.com-Radar Indramayu
BACA JUGA:Cair Otomatis Rp300.000 ke DANA! Game Baru 2025 Ini Bikin Cuan Tanpa Undang Teman
Dalam format terbaru ini, enam tim yang menempati posisi ketiga dan keempat dari tiga grup babak ketiga akan dibagi ke dalam dua grup, masing-masing berisi tiga tim.
Setiap grup akan dipusatkan di satu negara tuan rumah yang dipilih berdasarkan performa terbaik dari klasemen akhir babak ketiga-bukan lagi di tempat netral seperti rencana semula.
Setiap tim hanya akan memainkan dua pertandingan (single match), bukan sistem kandang-tandang penuh. Juara grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026, sementara runner-up akan bertarung di babak kelima untuk memperebutkan satu tiket tambahan melalui play-off inter-konfederasi.
Dominasi Timur Tengah di Posisi Tuan Rumah
Jika melihat klasemen sementara, posisi tiga dan empat di tiap grup babak ketiga didominasi oleh negara-negara Timur Tengah.
Grup A diisi Uni Emirat Arab dan Qatar, Grup B ada Irak dan Oman, sementara Grup C ditempati Arab Saudi dan Indonesia.
Dengan demikian, peluang besar tuan rumah babak keempat akan berasal dari negara-negara Arab, seperti Irak dan Uni Emirat Arab yang saat ini memimpin persaingan, disusul Oman, Arab Saudi, dan Qatar.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara non-Timur Tengah, khususnya Indonesia, yang harus menghadapi tantangan berat bertanding di wilayah lawan dengan dukungan penuh publik tuan rumah.
BACA JUGA:Berapa Angsuran Dan Tenor Pinjaman KUR BRI 2025 Dengan Plafon Rp100 Juta?
Dampak dan Spekulasi
Perubahan format ini langsung memicu spekulasi dan kontroversi.
Banyak pihak menilai keputusan AFC ini menguntungkan negara-negara Timur Tengah, bahkan muncul tudingan adanya “konspirasi” untuk menghalangi langkah tim-tim seperti Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Selain faktor teknis, faktor non-teknis seperti tekanan suporter, cuaca, dan adaptasi lingkungan menjadi tantangan besar bagi tim tamu. Di sisi lain, AFC menyatakan bahwa perubahan ini sudah sesuai regulasi dan telah mendapatkan persetujuan FIFA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: