Jabar Makin Istimewa, Rel-Rel Kereta Tua Siap Bawa Perubahan Besar!

RADARINDRAMAYU.ID - Reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat menjadi angin segar bagi masa depan transportasi dan ekonomi daerah, menghadirkan harapan baru untuk menghubungkan kembali kota dan desa yang selama ini terputus aksesnya.

Program ini tidak hanya akan memudahkan mobilitas warga, tetapi juga menghidupkan kembali denyut ekonomi lokal, memperkuat konektivitas antarwilayah, serta melestarikan sejarah panjang transportasi rel di tanah Pasundan. 

Jalur-jalur seperti Banjar-Cijulang, Bandung-Ciwidey, Garut-Cikajang, Rancaekek-Tanjungsari, dan Cipatat-Padalarang akan menjadi urat nadi baru yang mengalirkan kemudahan perjalanan, distribusi logistik, hingga geliat pariwisata yang lebih inklusif dan terjangkau.

Dengan kolaborasi antara pemerintah provinsi, pusat, dan PT KAI, reaktivasi ini diharapkan mampu menekan kemacetan, memperluas akses ke kawasan wisata, serta mendukung pemasaran produk pertanian dan industri daerah. 

BACA JUGA:Cerita Awal Berdirinya Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al Islamy: Terinsipirasi dari Orang Tua

Tak hanya itu, revitalisasi rel-rel lama ini juga menjadi simbol penataan kota dan desa, mempertegas komitmen Jawa Barat untuk menjadi provinsi yang semakin istimewa dan kompetitif di tingkat nasional maupun global.

Reaktivasi lima jalur kereta api utama di Jawa Barat-Banjar-Cijulang, Cibatu-Garut-Cikajang, Rancaekek-Tanjungsari, Cipatat-Padalarang, dan Bandung-Ciwidey-merupakan langkah strategis yang telah lama dinantikan masyarakat. 

Jalur-jalur ini sebelumnya nonaktif dan kini akan kembali berfungsi sebagai penghubung vital antarwilayah, memberikan alternatif transportasi massal yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.

Salah satu tujuan utama dari reaktivasi ini adalah untuk menunjang aksesibilitas ke kawasan wisata unggulan seperti Pangandaran, Garut, dan Ciwidey, yang selama ini kerap mengalami kemacetan parah pada musim liburan. 

 

Dengan adanya kereta api, wisatawan dan warga lokal dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar, nyaman, dan terjangkau, sekaligus mengurangi beban lalu lintas jalan raya.

Selain mendukung pariwisata, reaktivasi jalur kereta juga diharapkan mampu memperlancar distribusi logistik dan hasil pertanian dari desa ke kota, serta mendukung kawasan industri yang tersebar di Jawa Barat. 

Pemerintah provinsi menegaskan, kolaborasi lintas sektor akan memastikan setiap jalur yang diaktifkan kembali dapat berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Pengamat transportasi menilai, langkah ini akan menurunkan volume kendaraan pribadi menuju kota-kota besar seperti Bandung, sehingga turut menekan polusi dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

Sumber: