Masjid Tetap Gelar Salat Tarawih Pasang Tenda, Atur Jarak Saf

Masjid Tetap Gelar Salat Tarawih Pasang Tenda, Atur Jarak Saf

INDRAMAYU-Virus corona tidak membuat kegiatan ibadah di masjid maupun musala wilayah Kecamatan Patrol terhenti. Pengurus DKM disana, masih menggelar salat Jumat maupun salat-salat rawatib lima waktu berjamaah di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, mereka disiplin menerapkan protokol-protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagi para jamaah yang ingin melaksanakan ibadah. Harapannya, walaupun beribadah secara berjamaah, namun kesehatan dan kebersihan umat tetap terjaga. Seperti dilakukan pengurus DKM Baitussalam Desa Patrol Lor. Sejumlah aturan sesuai standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 bagi jamaah sudah dibuat dan diterapkan. Pelaksanaannya juga masih dilangsungkan hingga sekarang. Seperti membawa sajadah sendiri dari rumah, mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk masjid, penyemprotan disinfektan secara rutin dan bagi jamaah yang dalam kondisi sakit untuk menunda salat berjamaah. Jamaah juga diimbau mengenakan masker, tidak usah melakukan kontak fisik atau jabat tangan dengan jamaah lainnya, kemudian menjaga jarak dengan jamaah sebelah kanan dan kirinya. “Ada sejumlah aturan yang kami buat, tentunya sesuai prosedur dan anjuran dari pemerintah terkait pencegahan penularan Covid-19 ini,” kata Wakil Ketua DKM Baitussalam, Ustad Abu Bakar kepada Radar, kemarin. Satu di antaranya yang terpenting adalah dengan menjaga jarak barisan saf salat 1 meter antar jamaah atau social distancing. Mendukung aturan itu, pengurus sampai memasang tenda di halaman masjid guna menampung jamaah khususnya pada pelaksanaan salat Jumat. Bahkan rencananya, untuk penyelenggaraan salat tarawih di bulan suci Ramadan, jumlah tenda akan ditambah sesuai kebutuhan seiring prediksi membludaknya jamaah masjid. “Pengurus sudah sewa tenda dan akan terus dipasang selama bulan puasa,” ujarnya. Ustad Abu Bakar yang juga ketua MUI Kecamatan Patrol ini mengungkapkan, sejumlah masjid dan musala juga menerapkan aturan serupa. Bahkan beberapa diantaranya sampai memasang tenda permanen yang terbuat dari baja ringan. Upaya ini dilakukan lantaran halaman musala maupun masjid sangat sempit sehingga tak mampu menampung jamaah terlebih untuk mematuhi aturan social distancing. Sedangkan bagi masjid maupun musala yang berada di sepanjang jalan raya, pihaknya telah meminta agar tidak menerima jamaah dari luar daerah khususnya pemudik yang berasal dari zona merah. “Masjid-musala di pinggir jalan raya harus ekstra waspada. Jika tidak memungkinkan lebih baik meniadakan salat berjamaah,” pintanya. Ustad Abu Bakar menyatakan, tetap dilaksanakannya salat berjamaah di masjid maupun musala karena wilayahnya itu tidak masuk dalam zona merah. Bahkan hingga saat ini belum ada warganya yang terpapar virus corona. Namun demikian, pengurus DKM tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sesuai anjuran pemerintah. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: