PSSI Gercep Amankan Playmaker Rp17 M Sebelum Diambil Jerman, Laurin Ulrich OTW Naturalisasi

Laurin Ulrich calon pemain keturunan Indonesia yang kabarnya tengah didekati PSSI. -Instagram @liga1talk-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Ada satu lagi pemain keturunan Indonesia, berposisi sebagai playmaker di lini tengah, dan kabarnya lagi dipepet untuk di naturalisasi.
Ya benar, kali ini PSSI berniat untuk menarik kembali pemain diaspora yang bernama Laurin Ulrich, agar nantinya bisa membela garuda lewat proses alih federasi.
Saat ini, di timeline media sosial terutama soal rumor pemain anyar Timnas, nama Laurin tengah diperbincangkan terlebih lagi katanya tengah dihubungi pihak asosiasi.
Dengan begitu, artinya niat Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, untuk membawa pulang pemain Rp17 Miliar itu benar-benar serius, sebelum nanti diambil oleh Jerman.
BACA JUGA:Jalan Rusak Akhirnya Diperbaiki! Warga Antusias Sambut Perbaikan Jalan Kabupaten di Desa Pondoh
Perlu diketahui, nama Laurin Ulrich bisa saja jadi perhatian bagi Timnas Jerman, lantaran di usianya yang masih muda, pemain VfB Stuttgart ini memiliki performa oke.
Bahkan, nama Ulrich sendiri sebenarnya sudah pernah masuk untuk skuad Der Panzer, terutama untuk bermain di tingakatan kelompok umur.
Ulrich bersama Timnas Jerman, dia sudah memiliki banyak statistik, mulai dari Jerman U-16 sampai Jerman U-19.
Namun, statistik gelandang tengah ini yang paling mencolok adalah saat dirinya di Jerman U-17, dengan mengoleksi 17 pertandingan dan 4 gol.
Dengan begitu, sebagai gelandang Laurin bisa dikatakan sangat mumpuni, untuk usianya yang baru menginjak 20 tahun (kelahiran 31 Januari 2005).
Belum lagi, melihat pengalaman bermain Ulrich yang cukup matang bersama VfB Stuttgart walaupun masih di kelompok junior tapi serasa tampilan senior.
Dan, yang paling utama adalah agar pemain gelandang ini tidak dipanggil kembali oleh Jerman. Oleh karenanya ada info bahwa PSSI tengah menjalin komunikasi dengannya.
Jika Laurin diambil oleh Jerman lagi, alhasil Timnas Indonesia bisa kesulitan mendapatkannya. Dan potensi naturalisasi kian menipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: