Panen Perdana, Benih Lokal Memuaskan

Panen Perdana, Benih Lokal Memuaskan

INDRAMAYU- Ketua Gapoktan Melati Jaya Karanggetas, H Nurwedi Arih tidak dapat menyembunyikan raut gembiranya. Pasalnya, saat panen perdana dengan menggunakan benih lokal jenis kebo di Kelompok Tani (KT) Subur Makmur memperoleh hasil panen yang memuaskan, yakni 12,7 ton/hektare (ha). “Varietas padi jenis kebo ini merupakan jenis padi lokal yang masih diminati petani. Daya produktivitasnya tinggi, namun sangat rentan terserang hama wereng, tapi jika bisa diatasi dengan baik hasilnya seperti sekarang memuaskan,” terang Nurwedi, kemarin. Sementara itu, Ketua KT Subur Makmur, Rasmita mengatakan, KT Subur Makmur memiliki luas lahan 78 ha dengan persentase penggunaan benih bersertifikat sekitar 68% sedangkan 32% lain benih unggul lokal diantaranya kebo, borang, bojeng, dan muncul. Namun, lanjut Rasmita, diantara varietas lokal kebo memiliki keunggul daya produktivitasnya tinggi, namun memiliki kelemahan terutama tidam tahan terhadap serangan hama wereng batang cokelat (WBC). “Umur dalam lebih lama dibanding varietas padi lainnya, dibutuhkan pengamatan dan pengendalian secara rutin selama musim tanam, melaksanakan pengendalian hama terpadu terutama wereng batang cokelat,” ujarnya. Dijelaskannya, ada 7 kali penyemprotan selama 4 bulan, dan pemupukan menggunakan urea 150 kg, ponska 200 kg, dan NPK 30 kg saat pengisian malai. Berdasarkan hasil penghitungan produktivitas padi varietas kebo menghasilkan 12,7 ton/ha, dengan estimasi harga Gabah Kering Panen (GKP) Rp4.200/kg. “Petani mendapat harga penjualan padi sebesar Rp53.340.000, dan dikurangi biaya produksi per hektare sebesar Rp30 juta. Sehingga mendapat untuk bersih seberas Rp 20 juta,” jelasnya. Sementara itu, Koordinator BPP Bangodua Hj Tarminah SP melalui PPL Wilbin Karanggetas Karwati Amd menyampaikan terima kasih kepada ketua gapoktan, ketua kelompok tani dan petani atas kerja sama dan kegiatannya untuk tanam panen tanam panen. “Jangan lelah dan jangan mogok untuk tanam menanam sampai akhir hayat pun pertanian harus selalu ada, selalu tanam dan panen,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: