Diserang Netizen Sampai Klarifikasi! Analis ESPN Ini Sebut Timnas Indonesia Tak Layak Masuk Piala Dunia!

Analis ESPN, Kees Kwakman klarifikasi atas pernyataannya.-Inst: story/@keeskwakman15-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Kabar terbaru datang dari sepak bola internasional, pernyataan tajam analis ESPN, Kees Kwakman, kembali mencuri perhatian publik.
Pada sebuah podcast Voetbalpraat, mantan bintang NAC Breda dan FC Groningen ini mengungkapkan keraguannya terhadap kemampuan Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Pernyataan kontroversial tersebut memicu gelombang kemarahan dari para pecinta sepak bola tanah air, khususnya setelah kinerja Indonesia di babak kualifikasi yang dianggap masih jauh dari standar.
Kwakman secara tegas menyatakan, "Kualitas Timnas Indonesia saat ini belum layak untuk tampil di Piala Dunia 2026."
BACA JUGA:Bantuan Peduli Pendidikan, Guru Ngaji Dapat Al-Qur'an dan 'Bisaroh'
Ungkapan tersebut menggambarkan ketidakpuasan analis terhadap performa timnas yang menurutnya tidak memiliki fondasi dan kemampuan yang mumpuni.
Meski ia sempat mendoakan yang terbaik bagi para pemain, Kwakman mengaku bahwa ia tidak menikmati penampilan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menurutnya, permainan timnas terlihat lambat dan sering kali diselingi insiden kram yang mengganggu ritme pertandingan.
Hal ini dinilai sebagai indikator bahwa stamina dan mental juang para pemain belum mencapai level yang dibutuhkan untuk bersaing di panggung dunia.
BACA JUGA:Sekolah Juara Wirautama Gelar Buka Puasa Bersama dan Penutupan Kegiatan Ramadan 1446 H
Selain mengkritik penampilan teknis timnas, Kwakman juga melontarkan kritik terhadap keputusan FIFA yang memperluas jumlah peserta turnamen menjadi 48 tim pada edisi Piala Dunia 2026.
Menurut analis tersebut, kebijakan tersebut dapat menurunkan kualitas kompetisi karena menghadirkan pertandingan-pertandingan yang kurang kompetitif.
Ia khawatir, jika tim seperti Indonesia, serta negara-negara lain yang belum menunjukkan performa konsisten, lolos ke putaran final, maka kualitas turnamen bisa tercemar oleh pertandingan-pertandingan yang tidak sepenuhnya menarik dan penuh semangat juang.
Reaksi publik di Indonesia pun tidak tinggal diam. Banyak penggemar dan pelaku dunia sepak bola domestik mengungkapkan kekecewaan serta kemarahan atas pernyataan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: