Penjualan Beras Lesu

Penjualan Beras Lesu

INDRAMAYU -Sejumlah pedagang beras di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) mengeluhkan sepinya pembeli. Pasca lebaran, omzet mereka bahkan turun hingga 50 persen. Padahal, harga beras cenderung stabil malah berpotensi turun. “Lagi sepi. Sekarang harga beras masih stabil, tapi nantinya bakalan turun,” ucap Uton, salah seorang pedagang kepada Radar, Selasa (2/6). Menurunnya omzet pendapatan itu terjadi sejak maraknya bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang menyalurkan bahan pokok berupa beras kepada masyarakat terdampak pandemi virus corona atau Covid-19. Belum lagi dari lembaga kemanusiaan dan perorangan yang memberikan bantuan paket sembako secara gratis. Kebutuhan tercukupi, masyarakatpun tidak lagi membeli beras ke para pedagang. “Sejak banyaknya bansos itu, jarang yang beli beras. Harganya jelas akan turun ditambah lagi sekarang sudah musim panen padi,” ungkapnya. Bandar beras, Azis membenarkan. Bahkan, dia mengaku, sepanjang berbisnis jual beli beras, baru kali ini dagangannya ditolak para pedagang. Padahal, dia sama sekali tidak menaikkan harga dengan cara pembayaran bisa dicicil. “Sudah gak bisa kirim beras lagi ke pedagang. Stok mereka masih banyak, belum habis. Bingung mau jual kemana lagi,” keluhnya. Bapak tiga orang anak ini memperkirakan, lesunya perdagangan beras bakal berlangsung 2-4 bulan kedepan seiring masih disalurkannya bansos dari pemerintah.  Harga beraspun akan terkoreksi lebih murah jika pemerintah mendatangkan beras impor. (kho)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: