BSI Siapkan Rp 17 Triliun untuk KUR Syariah 2025, Dukung Pengusaha Lokal Naik Kelas

BSI Siapkan Rp 17 Triliun untuk KUR Syariah 2025, Dukung Pengusaha Lokal Naik Kelas

BSI Siapkan Rp 17 Triliun untuk KUR Syariah 2025, Dukung Pengusaha Lokal Naik Kelas-web-id.pinterest.com

RADARINDRAMAYU.ID - Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali hadir dengan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah untuk tahun 2025, menyediakan plafon sebesar Rp 17 triliun.

Program pinjaman ini dirancang untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dan investasi.

Dengan plafon yang meningkat dari tahun sebelumnya, BSI memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

Direktur Retail Banking BSI, Harry Gusti Utama, menjelaskan bahwa KUR Syariah BSI bertujuan mendukung UMKM agar naik kelas dan menjadi bagian dari ekosistem pendanaan syariah. 

BACA JUGA:Belum Banyak Orang Tahu, Baru Daftar Klaim Bonus Rp300.000, Aplikasi Penghasil Uang ke DANA Terbukti Membayar

"Ini adalah amanah negara yang sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo untuk memperkuat ekonomi kerakyatan," ujar Harry.

BSI mencatat bahwa sejak berdirinya, sekitar 420.000 UMKM telah mendapatkan manfaat dari program KUR Syariah.

Pada 2024, penyaluran KUR Syariah oleh BSI berhasil mencapai Rp 15,42 triliun, atau sekitar 97 persen dari target yang ditetapkan.

Sebagian besar penerima manfaat berasal dari sektor perdagangan, pertanian, dan jasa. 

BACA JUGA:Respek! Jay Idzes Jadi Kapten Venezia FC di Liga Serie A Italia Musim Ini

Wilayah Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur menjadi daerah dengan penyerapan tertinggi.

Hal ini menunjukkan potensi besar UMKM di daerah tersebut dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian lokal.

Untuk mendukung keberlanjutan usaha, BSI juga menyediakan berbagai fasilitas tambahan seperti pendampingan, program inkubasi, dan kesempatan business matching.

"Kami berharap UMKM yang menerima pembiayaan ini dapat berkembang, naik kelas, dan membuka peluang bagi pelaku usaha lainnya," tambah Harry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: