Penyesalan Tom Haye Ketika Masih Muda yang Menurutnya Kurang Bekerja Keras, Jay Idzes jadi Insipirasi

Penyesalan Tom Haye Ketika Masih Muda yang Menurutnya Kurang Bekerja Keras, Jay Idzes jadi Insipirasi

jay idzes jadi inspirasi tom haye-thomhaye instagram-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, tak ragu untuk mengungkapkan penyesalannya terkait perjalanan kariernya di dunia sepak bola.

Dalam wawancara di kanal YouTube pribadinya, Haye mengakui bahwa ia banyak belajar dari sosok Jay Idzes jadi inspirasi, yang kini menjadi kapten Timnas Indonesia dan bersinar bersama Venezia FC di Serie A Italia.

Jay Idzes memang menjadi salah satu pemain bertahan yang mencuri perhatian di Italia. Kiprahnya di Venezia tak hanya membawa kebanggaan bagi klub, tetapi juga bagi sepak bola Indonesia.

Performa konsisten dan etos kerjanya kerap mendapat pujian, termasuk dari Haye sendiri.

BACA JUGA:Erick Thohir Ungkap Strategi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade dengan Pemain Diaspora

Haye mengungkapkan bahwa salah satu keunggulan utama Idzes adalah kedisiplinannya yang luar biasa sejak usia muda.

Bagi Haye, Idzes adalah contoh nyata bagaimana dedikasi dan fokus dapat membawa seorang pemain mencapai puncak karier.

“Jika saya bekerja lebih keras ketika masih muda, mungkin saya bisa mengambil langkah lebih besar,” ujar Haye, mengenang masa-masa awal kariernya di AZ Alkmaar.

Ia mengaku bahwa saat muda, dirinya sering kali terlalu mengandalkan bakat alami tanpa memaksimalkan potensi lainnya, baik secara fisik maupun mental.

BACA JUGA:Demi Kevin Diks, Borussia Gladbach Tumbalkan Pemain Jepang yang Dulu Bantai Indonesia 4-0, Siapa Dia?

Hal ini berbeda dengan Idzes, yang selalu mengedepankan kerja keras dan fokus pada perkembangan dirinya di dalam dan luar lapangan.

Penyesalan yang diungkapkan Haye diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga bagi para pemain muda, khususnya di Indonesia.

Haye menegaskan bahwa bakat saja tidak cukup untuk bersaing di level tertinggi. Dibutuhkan dedikasi, kedisiplinan, dan mentalitas yang kuat untuk mencapai kesuksesan.

Jay Idzes, menurut Haye, adalah contoh terbaik dari filosofi tersebut. Sebagai kapten Timnas Indonesia, Idzes tidak hanya menjadi andalan di lini belakang, tetapi juga menjadi pemimpin yang menginspirasi rekan-rekannya.

BACA JUGA:Prediksi Poin FIFA yang Didapat Lawan Australia di Bulan Maret 2025 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dalam kesempatan yang sama, Jay Idzes juga berbicara tentang pengalamannya bermain di Serie A. Liga Italia dikenal sebagai salah satu liga terbaik untuk para pemain bertahan, dan hal ini menjadi alasan utama mengapa Idzes memilih berkarier di sana.

"Iya, Italia memang memiliki liga terbaik untuk para pemain belakang. Itulah mengapa saya datang ke sini," ujar Idzes dalam Podcast The Haye Way.

Serie A memberikan tantangan yang berbeda bagi para pemain bertahan, mulai dari menghadapi striker-striker kelas dunia hingga menjalani laga-laga yang penuh tekanan.

Bagi Idzes, bermain di Italia adalah pengalaman yang sangat berharga untuk mengasah kemampuannya.

BACA JUGA:Jay Idzes Berencana Ingin Bangun Panti Asuhan di Indonesia, Wujudkan Mimpi Mulianya!

"Ya, bagi para pemain bertahan, itu seperti, ya, ini adalah tempatnya jika Anda ingin berkembang menjadi seorang pemain bertahan," tambah Idzes.

Jay Idzes telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain kunci di Venezia. Setelah membantu timnya bertahan di Serie B, Idzes kini membawa Venezia bersaing di Serie A, menghadapi klub-klub besar seperti Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.

Penampilannya yang konsisten membuatnya mendapat sorotan dari media Italia. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa klub-klub besar mulai meliriknya sebagai target transfer potensial.

Namun, Idzes tetap fokus pada tugasnya bersama Venezia dan Timnas Indonesia.

“Saya banyak belajar tentang bagaimana menjadi bek yang lebih baik di sini. Italia mengajarkan saya untuk selalu berpikir lebih cepat dan lebih cerdas di lapangan,” kata Idzes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: