Sebut Indonesia Tidak Tahu Malu? Pelatih Malaysia Ingin FAM Tiru Strategi Naturalisasi PSSI, Hingga Sebut ETH!

RADARINDRAMAYU.ID – Strategi naturalisasi pemain yang diterapkan oleh PSSI kini mulai diakui oleh negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, termasuk Malaysia.

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah mempertimbangkan langkah serupa untuk mendongkrak prestasi mereka di kancah Sepak Bola internasional.  

Malaysia telah memperhatikan keberhasilan Indonesia dalam mendatangkan pemain diaspora untuk memperkuat Timnas dalam tiga tahun terakhir.

Hal ini membuat Datuk Hamidin Mohd Amin, Presiden FAM, menggelar rapat khusus untuk membahas strategi serupa.  

BACA JUGA:Pelatih Asal Malaysia Terang-terangan Minta FAM Untuk Contek PSSI, Sebut Erick Thohir..

Raja Isa Raja Akram Syah, seorang pelatih sekaligus pengamat sepak bola asal Malaysia, secara terang-terangan mendukung langkah ini.

Menurutnya, sepak bola Malaysia saat ini sangat tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya, dan naturalisasi bisa menjadi solusi tercepat.  

"Jika sepak bola Malaysia tak ingin tertinggal, program itu harus ditempuh. FAM tak perlu malu mencontoh Indonesia atau negara lain untuk lakukan naturalisasi. Karena ini dampak perubahan globalisasi sepak bola modern," ujarnya.  

Namun, Raja Isa juga menekankan pentingnya kepemimpinan seperti Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Gelar Laga Uji Coba dan Pulangkan 1 Pemain Lagi dari TC, Uji Coba Lawan Siapa?

Menurutnya, Erick memiliki jaringan internasional yang luas dan akses yang baik ke pemerintah, sehingga mempermudah proses naturalisasi pemain diaspora.  

"FAM harus dipimpin orang seperti Erick Thohir, atau mencari figur seperti dia. Karena proses naturalisasi pemain melibatkan pemerintah dan stakeholder sepak bola lainnya," tambahnya.  

Raja Isa menilai bahwa naturalisasi merupakan bagian dari perubahan sepak bola modern yang tidak bisa dihindari.

Indonesia telah menunjukkan bahwa strategi ini bisa memberikan hasil positif, sehingga tidak ada salahnya bagi Malaysia untuk mengikuti langkah tersebut.  

Sumber: