Merasa Tersaingi? Media Vietnam Dukung Usulan Masyarakat Belanda Larang Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain
Media Vietnam Dukung Masyarakat Belanda yang Minta FIFA larang Timnas Indonesia Lakukan Naturalisasi Pemain -Instagram @maartenpaes-Radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Program naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia mendapat protes dari sebagian masyarakat Belanda.
Mereka mengusulkan agar FIFA melarang Indonesia menaturalisasi pemain asal Belanda, terutama karena pemain yang dilahirkan dan dibesarkan di Belanda dianggap tidak seharusnya membela Timnas Indonesia.
Mereka khawatir Timnas Indonesia akan menjadi "Belanda C", karena banyaknya pemain keturunan Belanda yang memperkuat tim.
Media Vietnam Soha.vn, seolah sangat mendukung dengan penolakan masyarakat Belanda tersebut. Soha sangat antusias dengan usulan tersebut.
“FIFA mendapat usulan untuk melarang Timnas Indonesia menaturalisasi pemain asal Belanda. Sejauh ini belum diketahui apa langkah yang diambil FIFA setelah mendapat usulan tersebut,” tulis Soha.vn.
“Meski mendapat tentangan dari sejumlah pakar sepakbola di Indonesia, jumlah pemain naturalisasi masih terus bertambah,” lanjut Soha.vn.
Sebelumnya, masyarakat Belanda menyatakan ketidaksetujuannya dengan berbagai alasan.
"Seharusnya proyek naturalisasi dilarang secara hukum di seluruh dunia bagi pemain untuk bermain di negara di mana mereka tidak dilahirkan atau tidak tumbuh,” tegas akun @Sjoerd.
“Tentu sangat menyenangkan bagi orang-orang yang ingin bermain Piala Dunia (untuk pindah negara). Indonesia berubah semacam Belanda C dengan cara ini," kata akun @stefan.
Meski mendapat protes, proses naturalisasi yang dilakukan PSSI sebenarnya sudah sesuai dengan regulasi FIFA.
Kebijakan ini juga diterapkan oleh negara-negara lain, seperti Timnas Maroko yang memiliki banyak pemain kelahiran Eropa, termasuk Belanda, yang berhasil mencapai Piala Dunia 2022.
Begitu juga dengan Timnas Prancis yang dipenuhi pemain-pemain imigran yang lahir di luar Prancis, tetapi mewakili negara tersebut di level internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: