Menang 2-0 Atas Arab Saudi, Timnas Indonesia Tetap Dapat Kritik dari Bung Towel 'Dari Statistik Masih Kurang'

bung towel berikan kritik kepada timnas indonesia usai kalahkan arab saudi-bungtowel sosmed-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi tentunya menjadi kemenangan yang berharga dimana setelah menuai seri dan kekalahan akhirnya timnas garuda bisa bangkit menundukan Arab Saudi dengan skor 2-0.
Bung Towel salah satu komentator sepakbola kenamaan mengapresiasi hasil tersebut, namun meskkipun menang atas Arab Saudi dengan skor 2-0 Timnas Indonesia tetap dapat kritik dari Bung Towel.
Dilihat dari Statistik, memang menunjukkan konsistensi permainan Garuda dengan bermain defensif saat menghadapi lawan yang secara kualitas di atas mereka.
Namun, perbedaan yang mencolok dibandingkan saat lawan Jepang adalah koordinasi antarlini Garuda yang lebih rapi.
BACA JUGA:Bung Towel Kritik Perfoma Timnas Usai Kalahkan Arab Saudi 2-0, Ada Apa?
Ini dapat dibuktikan dari jumlah tembakan Arab Saudi yang cenderung sia-sia. Sebenarnya, The Green Falcons bisa membuat penguasaan bola mereka yang mencapai 76,7 persen lebih baik.
Ia mengapresiasi hasil positif tersebut, namun tidak segan menyampaikan kritik terkait kualitas permainan tim asuhan Shin Tae-yong.
Permainan Timnas Indonesia memang memperlihatkan konsistensi dalam strategi bertahan, terutama saat menghadapi tim dengan kualitas lebih unggul seperti Arab Saudi.
Dibandingkan saat melawan Jepang, perbedaan mencolok terlihat pada koordinasi antarlini yang lebih baik.
Hal ini dapat dilihat dari minimnya peluang berbahaya yang berhasil diciptakan oleh Arab Saudi, meski penguasaan bola mereka mencapai 76,7 persen.
Sebagian besar tembakan The Green Falcons berakhir sia-sia karena solidnya pertahanan Garuda.
Namun, Bung Towel menilai bahwa kemenangan ini tidak boleh menutupi kekurangan yang ada. Menurutnya, permainan yang hanya mengandalkan strategi defensif belum cukup untuk menunjukkan peningkatan signifikan.
"Apakah kualitas itu sepadan dengan apa yang sudah diberikan dengan naturalisasi? Saya apresiasi kemenangan itu, tapi kalau kita mau lihat kualitas permainan, lihat statistiknya," ujar Bung Towel saat diwawancarai.
BACA JUGA:FIFA Siap Ganti Rugi dengan Beri Kompensasi untuk FC Copenhagen, Usai Kevin Diks Cedera Saat Membela Timnas
Salah satu poin penting yang disoroti Bung Towel adalah pemanfaatan pemain naturalisasi. Menurutnya, investasi besar yang dilakukan PSSI untuk mendatangkan pemain-pemain ini belum menunjukkan hasil yang sesuai harapan.
Ia mempertanyakan apakah kontribusi para pemain naturalisasi sudah sebanding dengan ekspektasi tinggi yang menyertainya.
"Kalau hanya sekadar menang, kita semua senang. Tapi saya ingin memberikan sudut pandang lain. Apakah permainan kita sudah berkembang? Saya rasa belum. Naturalisasi itu harusnya menjadi solusi, bukan hanya tambalan," katanya.
Bung Towel menilai bahwa kehadiran pemain naturalisasi seharusnya mampu membawa perubahan signifikan, baik dalam kualitas permainan maupun pola pikir di lapangan. Namun, yang terlihat saat ini masih jauh dari harapan.
BACA JUGA:Sensasi Baru STY di Piala AFF, Trio Belanda Siap Perkuat Timnas Indonesia! Nova Arianto Konfirmasi Ada...
Bung Towel juga mengungkapkan kembali permintaannya agar Shin Tae-yong mundur dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Permintaan ini pertama kali ia sampaikan setelah kekalahan dari Jepang.
"Betul setelah lawan Jepang. Dalam sudut pandang saya, ya tetap seperti kesimpulannya (mundur-red)," ujarnya dalam sebuah wawancara di YouTube TV One, Jumat, 22 November 2024.
Ia menilai bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut belum mampu memaksimalkan potensi Timnas Indonesia, meskipun sudah didukung oleh pemain-pemain berbakat dan naturalisasi.
Bung Towel menyebut bahwa sejak kehadirannya pada AFF 2020 hingga sekarang, tidak ada perkembangan signifikan dalam permainan Garuda.
BACA JUGA:Nasib Sial Herve Renard Usai Kalah dari Indonesia, Dicemooh Netizen Arab Saudi: Tak Pantas jadi Pelatih!
"Saya mengamati dia sejak hadir di sini AFF 2020-2022, lalu memimpin Timnas, dan mendatangkan naturalisasi satu per satu sampai sekarang. Ya kalau kita cukup hanya menang, oke. Tapi saya bicara soal permainan. Apakah ada progres? Itu yang jadi pertanyaan," tambahnya
kemenangan atas Arab Saudi seharusnya tidak membuat semua pihak terlena. Ia berharap PSSI dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program pelatihan dan kepelatihan Timnas Indonesia.
"Kita butuh pelatih yang bukan hanya mengejar hasil, tetapi juga mampu membangun fondasi permainan yang kuat. Jangan sampai kemenangan-kemenangan ini hanya menjadi momen sesaat tanpa meninggalkan warisan positif bagi masa depan Timnas," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: