Ini yang Terjadi Jika PPN Naik jadi 12 Persen, Harga Jual Barang dan Jasa Bakal Meroket, Pengangguran Naik

BACA JUGA:Rafael Struick Beri Tanggapan Soal Ole Romeny Segera Perkuat Skuad Garuda, 'Bagus, Bisa Bantu Kita'

Maka, jalan satu-satunya adalah menaikkan harga jual barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. 

Sebagai ilustrasi, barang yang sebelumnya dijual Rp100 ribu, setelah dikenakan PPN 11 persen maka konsumen harus membayar Rp111 ribu

Itu jika dinaikkan 11 persen. Namun kalau tarif pajaknya dinaikkan menjadi 12 persen, maka, jika tarif PPharga yang harus dibayar konsumen menjadi Rp112 ribu.

Apa saja barang atau jasa yang bakal terkena kenaikan 12 persen pada tahun 2025? Setidaknya ada 5 kreteria barang atau jasa yang bakal terimbas yakni:

BACA JUGA:Kampanye Lucky Hakim Semakin Gencar Menjelang Hari Pencoblosan

1. Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha.

2. Impor BKP.

3. Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha.

4. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.

BACA JUGA:Coach Justin Heran dengan Keputusan Coach Shin Tae-yong yang Pilih Pemain Liga 1 Daripada Eliano Reijnders

Lalu, apakah jika belanja 2 juta kena PPN? Belanja barang yang nilai atau harganya di bawah Rp2 juta hanya dikenakan PPN. 

Sedangkan belanja barang yang nilai atau harganya di atas Rp 2 juta akan terkena dua-duanya. Yakni dikenakan PPN dan PPh Pasal 22.

Lalu apa barang yang bisa tebebasdari PPN? Tentu ada. Tentang pembebasan PPN dapat merujuk pada barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN. Bisa juga pada organisasi yang tidak dapat mendaftar PPN.

Karena itu penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa faktur pajak berisi informasi yang benar tentang PPN, meskipun faktur tersebut dikecualikan.

Sumber: