AFC Hapus Akumulasi Kartu Kuning Jay Idzes, Tidak Jadi Absen Saat Lawan Jepang! 'Tidak Dihitung'
AFC Hapus Akumulasi Kartu Kuning Jay Idzes, Tidak Jadi Absen Saat Lawan Jepang! 'Tidak Dihitung'-ss detik sport-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Kabar baik untuk skuad Garuda! Jay Idzes tidak jadi kena akumulasi 2 kartu kuning, apa alasannya? Yuk, simak selengkapnya disini!
Pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ronde 2 yang diselenggarakan pada Maret lalu, dimana Timnas Indonesia melawan Vietnam di Hanoi.
Sosok bek andalan Timnas Indonesia yakni Jay Idzes telah mendapatkan kartu kuning pertamanya.
Nah, kemarin di Ronde 3 Jay kembali mendapatkan kartu kuning ketika laga melawan China pada 15 Oktober 2024 kemarin, yang berarti seharusnya ia tidak bisa bermain pada saat melawan Jepang nanti.
Namun, sepertinya berkat regulasi baru yang diterapkan AFC, hukuman yang seharusnya didapatkan Jay Idzes ini akhirnya tidak berlaku lagi, mengapa demikian?
Regulasi Kartu Kuning Terbaru AFC
Dilansir dari video Youtube Bung Ropan atau Ronny Pangemanan, kita dapat mengetahui bahwa AFC, baru saja mengubah peraturan mereka terkait hukuman kartu.
Dimana aturan baru tersebut berbunyi bahwa, pemain yang membawa kartu kuning di putaran atau ronde sebelumnya akan dianggap tidak dihitung atau dihapus ketika masuk putaran baru.
BACA JUGA:ASIH Komitmen Tingkatkan Akses Permodalan UMKM dan Pedagang Pasar
Ini berarti bahwa Jay Idzes yang seharusnya terkena akumulasi 2 kartu kuning dan tidak bermain di laga selanjutnya, tidak jadi dianggap.
Oleh karena itu, nantinya Jay Idzes akan tetap bermain di laga melawan Jepang pada 15 November 2024 mendatang, sambil membawa 1 kartu kuning saja.
"Dari AFC, pemain yang mendapatkan kartu kuning di putaran ke-2 dan masuk ke putaran ke-3 itu dihapus, sehingga yang dihitung hanya yang di putaran ke-3 saja," jelas Bung Ropan, yang dikutip Radarindaramayu.id pada 19 Oktober 2024.
"Jadi, jika nanti kedepannya (Jay)Idzes mendapatkan kartu kuning lagi, maka baru di pertandingan selanjutnya, entah melawan Australia atau siapa, baru mendapatkan akumulasi," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: