Performa Buruk! Erik Ten Hag Bantah Rumor Pemecatan, Tetap Fokus dan Percaya Diri

RADARINDRAMAYU.ID - Performa buruk Manchester United musim ini tidak membuat Erik Ten Hag goyah, pelatih asal Belanda tersebut dengan tegas membantah rumor pemecatan dan tetap fokus.

Erik ten Hag, pelatih Manchester United, kembali menegaskan bahwa proyek jangka panjangnya di klub ini akan sukses, meski di tengah tekanan yang semakin meningkat akibat hasil buruk tim.

Manchester United memulai musim Liga Premier 2023/2024 dengan pencapaian terburuk dalam sejarah klub, hanya meraih dua kemenangan dan saat ini berada di peringkat 14 klasemen sementara.

Banyak spekulasi berkembang terkait masa depan Ten Hag, namun pelatih asal Belanda ini membantah rumor pemecatan yang beredar.

BACA JUGA:Media Irak Tanggapi Tindakan BFA yang Meminta Pemindahan Venue Pertandingan Saat Melawan Timnas Indonesia

BACA JUGA:ASIH Komitmen Tingkatkan Akses Permodalan UMKM dan Pedagang Pasar

Performa Manchester United musim ini, yang penuh dengan penampilan mengecewakan dan hasil yang mengecewakan, membuat Ten Hag berada di bawah sorotan media dan pendukung.

Selama jeda internasional, spekulasi mengenai posisinya sebagai pelatih menjadi topik hangat di berbagai media.

Namun, Ten Hag dengan tegas menolak spekulasi tersebut dalam konferensi pers yang digelar sebelum pertandingan melawan Brentford di Old Trafford.

"Kami tetap berpegang pada rencana dan kami sangat yakin bahwa proyek ini akan sukses," kata Ten Hag. "Kebisingan (tentang pemecatannya) hanya datang dari sebagian media, yang menciptakan cerita, dongeng, dan kebohongan."

BACA JUGA:Dari Pindah ke Oceania Hingga Bentuk Organisasi Sepak Bola Baru Khusus Negara Asia, Indonesia Harus Tegas!

BACA JUGA:Ahmad Syaikhu: Kolaborasi Antar Kepala Daerah Kunci Sukses Pembangunan Jawa Barat

Erik ten Hag merasa beberapa jurnalis tidak mempercayai klaimnya bahwa ia dan manajemen Manchester United memiliki pemahaman yang sama tentang rencana dan tujuan klub.

"Saya sudah mengatakan ini sebelum jeda, tetapi beberapa jurnalis mungkin tidak percaya karena melihat laporan-laporan yang beredar." Ujar Ten Hag.

Sumber: