Kondisi Rumput Stadion di Qingdao China Kurang Layak Digunakan Jelang Pertandingan Indonesia vs China

Namun, Sumardji menepis kekhawatiran tersebut dan menegaskan bahwa jarak bukanlah kendala bagi Timnas Indonesia.

Baginya, hal yang paling penting adalah memastikan bahwa lapangan dan fasilitas di stadion benar-benar layak untuk pertandingan internasional.

BACA JUGA:Erick Thohir Sebut Masih Beda Level dengan Australia dan Jepang, Meski Ada Mees Hilgers dan Eliano Reijnders

"Dimana pun lokasi stadion, bagi kami bukan masalah besar. Yang penting adalah kelayakan stadionnya, apakah benar-benar memenuhi standar atau tidak, terutama dari segi kualitas rumput," ujar Sumardji dengan tegas.

Hal ini menunjukkan bahwa BTN tidak ingin mengambil risiko dengan menggunakan stadion yang tidak memenuhi standar, terutama dalam hal kondisi lapangan.

Rumput yang tidak sesuai standar bisa berdampak pada permainan, termasuk risiko cedera pemain yang lebih tinggi.

Harapan BTN untuk Perbaikan

Sumardji berharap pihak penyelenggara di China dapat segera melakukan perbaikan terhadap kondisi rumput stadion sebelum pertandingan dilaksanakan.

BACA JUGA:Kecolongan Pakai Cara Licik! PSSI Ancam Laporkan Bahrain ke FIFA, 'Harus Dapat Sanksi Berat'

Meskipun masih ada waktu sebelum pertandingan digelar, ia ingin memastikan bahwa semua persiapan dilakukan dengan optimal, termasuk kualitas lapangan yang menjadi salah satu faktor penting dalam suksesnya pertandingan.

BTN juga berencana untuk terus memantau kondisi stadion di Qingdao hingga mendekati hari pertandingan.

Apabila diperlukan, mereka akan memberikan rekomendasi lebih lanjut untuk perbaikan, guna memastikan kualitas pertandingan tetap terjaga dan tidak ada kendala teknis yang memengaruhi performa pemain.

Sumardji juga berharap bahwa media dapat ikut serta dalam memantau perkembangan kondisi stadion di Qingdao. Dengan demikian, segala permasalahan yang ada dapat segera diatasi sebelum pertandingan berlangsung.

Sumber: