Menelusuri Sejarah Indramayu: Akulturasi Budaya Lewat Sungai Cimanuk
Dua orang perempuan sedang menikmati sore hari di pinggir Sungai Cimanuk. Tampak juga Masjid Agung Indramayu berdiri megah di hadapan dua perempuan tersebut, Rabu, 2 Oktober 2024.-Foto: istimewa.-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Sungai Cimanuk telah menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan akulturasi budaya di Kabupaten Indramayu. Sejak berabad-abad silam, sungai ini memainkan peran penting sebagai jalur transportasi dan pusat aktivitas masyarakat, membawa pengaruh dari berbagai budaya yang kemudian berakulturasi dan membentuk identitas lokal yang unik.
Supali Kasim, seorang sejarawan lokal, bercerita kepada Radar Indramayu bahwa Sungai Cimanuk tidak hanya berfungsi sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat Indramayu, tetapi juga sebagai jalur perdagangan yang menghubungkan Indramayu dengan wilayah lain di Jawa Barat dan sekitarnya.
"Melalui aliran sungai ini, pedagang dari berbagai daerah seperti Tionghoa (China), Arab, dan Eropa singgah, membawa serta budaya, agama, dan bahasa mereka. Interaksi tersebut memunculkan perpaduan antara tradisi lokal dengan unsur-unsur budaya asing, yang kemudian memperkaya khazanah budaya Indramayu," ujar Supali Kasim kepada Radar Indramayu, Rabu, 2 Oktober 2024.
Supali menambahkan, "akulturasi yang terjadi melalui Sungai Cimanuk tidak hanya terlihat dalam aspek perdagangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahasa, kuliner, hingga seni dan adat istiadat."
Jejak akulturasi budaya tersebut, menurut Supali, masih bisa ditemukan dalam berbagai bentuk kesenian tradisional Indramayu, seperti tari-tarian dan musik, yang memiliki pengaruh dari budaya Jawa, Sunda, dan Tionghoa.
"Sungai Cimanuk juga menjadi pusat penyebaran agama, terutama Islam, yang dibawa oleh para pedagang dan ulama dari Arab dan Gujarat. Masjid-masjid tua di sekitar sungai masih berdiri kokoh sebagai bukti masuknya pengaruh Islam melalui jalur air ini. Salah satu yang menjadi kebanggaan kita adalah Masjid Agung Indramayu," katanya.
BACA JUGA:Gagal Naturalisasi ke Malaysia, Mats Deijl Ungkapkan Kekesalan Pada FIFA! 'Aturan Konyol'
Lebih lanjut, Supali mengungkapkan bahwasanya saat ini Sungai Cimanuk tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga simbol penting bagi identitas masyarakat Indramayu.
Napak tilas sejarah melalui sungai ini mengingatkan kita akan pentingnya peran Cimanuk dalam membentuk karakter dan kebudayaan yang ada di Indramayu saat ini.
"Harapannya Cimanuk akan terus menjadi penghubung masa lalu dan masa depan Indramayu," kata Supali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: