Ancaman Shin Tae-yong Nyata, Timnas Indonesia Jadi Gila, Dua Pelatih Kelas Dunia Dibikin Trauma

Ancaman Shin Tae-yong Nyata, Timnas Indonesia Jadi Gila, Dua Pelatih Kelas Dunia Dibikin Trauma

Shin Tae-yong pelatih Timnas Indonesia. -Instagram @shintaeyong7777-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Shin Tae-yong tebar ancaman yang nyata, tim nasional sepak bola Indonesia langsung jadi gila, bahkan dua pelatih kelas dunia sudah mengakuinya.

Pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Garuda berhasil membuat juru taktik Arab Saudi dan Australia dibikin trauma.

Di atas kertas, kekuatan Indonesia dengan rivalnya sangat jauh berbeda, Arab di rank 56 dan Australia di rank ke 25. Tapi, anak asuh pria yang akrab disapa STY ini bisa menahan imbang semuanya.

Berstatus tim Langganan Pildun, The Green Falcons dan The Socceroos jadi tidak bisa mendulang poin gegara Garuda, Roberto Mancini dan Graham Arnold sampai jadi bulan-bulanan para fans.

BACA JUGA:Peter F Gontha Tuduh Pemain Naturalisasi Punya Paspor Ganda, Pidato Jay Idzes Ini Jawabannya: Kami Bermain...

Pada tanggal 5 September, Matchday ke-1 Indonesia kontra Arab Saudi bermula. Kedua tim dihadapkan dengan situasi untuk meraih poin satu sama lain.

Semua misi sudah ditargetkan, Garuda lebih unggul dulu. Roberto Mancini sebagai pelatih terlihat menggerutu gegara anak asuhnya yang kecolongan gol di laga awal yang bisa jadi penentu. 

Skor 1-1 menjadi penentu, atas kedua tim yang saling berseteru, hingga tidak ada hasil akhir yang berbuah kemenangan namun malah jadi buntu.

Roberto Mancini mengakui anak asuh Shin Tae-yong, menurutnya ranking FIFA hanyalah angka, kekuatan di lapangan yang menjadi tolok ukur sebenarnya. 

BACA JUGA:MTsN 8 Indramayu Gelar Karya P5 dan P2RA

Giliran Australia yang kena mental oleh Indonesia di pertandingan ke-2 Kualifikasi Piala Dunia. Graham Arnold dibuat tidak percaya usai anak asuhnya tidak meraih apa-apa.

Skor 0-0 menjadi jawaban. Disiplin bertahan Garuda benar-benar mengesankan. Pemain The Socceroos selalu dibuat kewalahan, hingga akhirnya tak ada gol pembeda keunggulan. 

Sekarang, pelatih tim kanguru sudah mengakui, ia dibuat frustasi gegara target yang sudah dirancang tidak berjalan sesuai ekspektasi. 

"Hasil ini sangat mengecewakan, kami gagal menang di dua laga awal, sekarang sisa delapan laga, bagi saya hal ini membuat frustasi saja" ujar pelatih 61 tahun tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: