Drawing Piala Dunia 2026, Erick Thonir: Memang Berat, tapi Bola Itu Bundar

Drawing Piala Dunia 2026, Erick Thonir: Memang Berat, tapi Bola Itu Bundar

Timnas Indonesia berada di Grup C bersama Jepang, Australia, Saudi Arabia, China, serta Bahrain. -dok PSSI-RADAR INDRAMAYU

KUALALUMPUR, RADARINDRAMAYU.ID - Drawing atau pengundian putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sudah digelar, Kamis (27/6). Berlangsung di markas AFC, Kualalumpur, Malaysia, pengundian dipandu reporter olahraga Colette Wong dan dilakukan Chief Tournament Officer Piala Dunia FIFA 2026 asal Amerika Serikat, Manolo Zubiria.

Turut hadir juga pendamping dalam drawing tersebut, legenda timnas Jepang Shinji Okazaki. Serta mantan pemain timnas Iran Mehdi Mahdavikia.

Putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kali ini semakin sengit dengan hanya delapan setengah tiket yang tersedia untuk tim-tim dari Asia. Tiga pot unggulan yang diisi berdasarkan peringkat dunia FIFA bulan Juni, menunjukkan kekuatan sepak bola Asia yang siap bersaing di panggung dunia.

Pada putaran ketiga, 18 tim yang lolos dibagi menjadi tiga grup. Masing-masing terdiri dari enam tim. Dengan format double round-robin kandang-tandang yang akan dimainkan mulai September 2024 hingga Juni 2025, setiap tim akan memiliki jatah 10 pertandingan. Format ini memberikan setiap tim kesempatan yang adil untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di hadapan pendukung sendiri maupun di kandang lawan.

BACA JUGA:Gelar Aktivitas Test Ride, Awak Media Jajal Performa Berkendara NMAX 'TURBO'

Dari total 18 tim yang berhasil lolos, Indonesia tergabung dalam Grup C, menghadapi lawan-lawan berat. Indonesia akan menghadapi Jepang, Australia, dan Saudi Arabia. Tiga tim ini merupakan lawan-lawan tangguh dengan sejarah panjang di sepak bola internasional.

Jepang, yang berada di Pot 1 dengan peringkat FIFA tertinggi (17), menjadi favorit di grup ini. Australia dan Saudi Arabia juga memiliki prestasi yang tidak kalah mengesankan.

Namun, semangat dan tekad kuat timnas Indonesia tidak bisa diremehkan. Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, yang berpengalaman dan didukung oleh pemain-pemain berbakat, Indonesia siap menghadapi setiap tantangan yang ada. Pertandingan lainnya di Grup C nanti, yakni melawan Tiongkok dan Bahrain, akan menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk meraih poin penting.

Sistem kualifikasi terbaru seperti ini memang sangat kompetitif. Sebanyak enam tiket langsung ke Piala Dunia 2026 dialokasikan untuk juara dan runner-up dari masing-masing grup di putaran ketiga. Sementara itu, tim yang finis di peringkat ketiga dan keempat akan melanjutkan perjuangan mereka di putaran keempat.

BACA JUGA:Rapat Paripurna, Enam Fraksi Tanggapi Positif Nota Penjelasan Bupati

Di putaran keempat, dua grup akan dibentuk, dan juara dari masing-masing grup ini akan mendapatkan dua tiket tambahan untuk Piala Dunia 2026. Sedangkan runner-up dari putaran keempat akan bertanding lagi di putaran kelima untuk memperebutkan satu tiket play-off, dengan lawan beda konfederasi.

Dengan demikian, perjuangan belum berakhir di putaran ketiga. Indonesia harus berusaha keras untuk minimal finis di posisi kedua agar langsung lolos ke Piala Dunia. Jika tidak, mereka harus melalui putaran keempat dan kelima yang juga tidak kalah beratnya.

Secara keseluruhan, babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan menjadi ajang yang sangat kompetitif dan penuh dengan pertandingan menarik. Indonesia, meskipun berada di grup yang sulit, memiliki kesempatan untuk menunjukkan perkembangan dan kekuatan mereka di panggung internasional. Dukungan dari seluruh rakyat Indonesia akan menjadi dorongan moral yang besar bagi para pemain untuk berjuang hingga titik darah penghabisan.

Kalau dilihat dari peserta Grup C secara keseluruhan, Tiongkok pernah lolos ke Piala Dunia 2002 di bawah asuhan Bora Milutinovic (Serbia). Sementara, Indonesia sendiri punya kenangan buruk kontra Bahrain ketika menderita kekalahan 0-10 pada Kuaifikasi Piala Dunia 2014, pada Februari 2012 silam.
Indonesia pernah bermain lawan Arab Saudi di Piala Asia 2007. Saat itu, Skuad Garuda kalah 1-2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: