Sudah 3 Hari Padi yang Baru Tanam Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

Sudah 3 Hari Padi yang Baru Tanam Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

TERENDAM BANJIR: Petani di Desa Pranggong Kecamatan Arahan berusaha menyelamatkan tanaman padi yang sudah tiga hari terendam banjir, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Petani di Desa Pranggong Kecamatan Arahan terancam gagal tanam. Potensi ancaman gagal tanam itu, karena areal pertanian mereka seluas 50 hektare terendam banjir setelah kawasan Desa Pranggong diguyur hujan lebat pada Sabtu (27/1) lalu.

Salah seorang petani Desa Pranggong, Carmut (67) mengaku hanya bisa pasarah setelah lahan sawahnya sudah terendam banjir selama tiga hari sehingga berpotensi gagal tanam.
Diungkapkan Carmut, banjir yang merendam areal sawahnya sudah terjadi sejak Sabtu (27/1) setelah hujan lebat mengguyur desanya.

“Sekarang (Senin), air sudah terlihat surut, berbeda dari hari Sabtu yang parah sekali. Sawah milik saya saja 12 hektare itu terendam air sehingga menyebabkan padi yang baru ditanam terancam gagal tanam,” ujar Carmut kepada Radar Indramayu, kemarin.

Dikatakan Carmut banjir yang merendam areal persawahan disebabkan saluran pembuangan air yang buruk, sehingga tidak bisa berfungsi dengan normal.

BACA JUGA:Kampanye Akbar di Bandung, NasDem Jabar: Momentum Merebut Kemenangan

“Saluran pembuang yang sudah dangkal dan sempit tidak bisa mengalirkan air dengan baik sehigga meluap dan merendam areal persawahan,” bebernya.

Sehingga, lanjut Carmut, petani yang sawahnya terendam banjir harus menyelamatkan tanaman padi yang baru ditanam dua minggu yang lalu.

“Petani yang sudah tanam yang padinya terendam dan masih bisa diselamatkan ya diambil lagi, jika dibiarkan lebih lama terendam air makin banyak yang mati, ya pada akhirnya harus tebar benih lagi,” tuturnya.

Terpisah, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu H Sutatang mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari KTNA Kecamatan Arahan terkait adanya sawah yang terendam banjir.

BACA JUGA:Kampanye Akbar di Bandung, Anies Sebut Masyarakat Jawa Barat Konsisten dengan Perubahan

Menurutnya, banjir di wilayah Desa Pranggong disebabkan saluran pembuangan yang dangkal atau menyempit sehingga aliran air dari tingginya curah hujan tidak lancar.

“Kalau di Arahan yang kebanjiran sawah yang belum tanam, meski ada beberapa petani yang sudah tanam sehingga berpotensi gagal tanam,” ujarnya.

Dijelaskan Sutatang, ada dua kecamatan yang rawan terendam banjir karena ada limpahan air dari wilayah Selatan, yakni Kecamatan Kandanghaur dan Losarang.

Sebenarnya, lanjut Sutatang, ada spot-spot rawan banjir ketika hujan deras di beberapa kecamatan tapi dalam waktu beberapa hari surut lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: