Nah Lho! 5 Daerah Tolak Besaran Tarif Air, Minta Pemerintah Ambil Alih SPAM Jatigede

Nah Lho! 5 Daerah Tolak Besaran Tarif Air, Minta Pemerintah Ambil Alih SPAM Jatigede

ilustrasi air pdam-DOKUMEN-radarcirebon.com

SUMBER, RADARINDRAMAYU.ID  - Skema pembiayaan SPAM Jatigede dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) disinyalir membuat harga air SPAM Jatigede sangat mahal. Akibatnya, harga air dari SPAM Jatigede itu dinilai tidak masuk dalam keekonomian pelanggan PDAM Tirta Jati.

Untuk itu, PDAM Tirta Jati berharap pemerintah pusat mengambil alih pengelolaan SPAM Jatigede karena selama bertahun-tahun membicarakan tarif air tidak ada titik temu.

Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi MH mengatakan, harga yang diminta SPAM Jatigede ini sekitar Rp5825 per meter kubik.

“Sedangkan harga air kita yang sudah diterima masyarakat itu Rp4000 per meter kubik. Sedangkan SPAM Jatigede dari sananya saja sudah Rp5825 per meter kubik. Jelas kalau ini diterapkan tentu banyak penolakan dari pelanggan kami,” kata Suharyadi.

BACA JUGA:Pertamina Regional JBB Resmikan Program Unggulan TJSL di Wilayah Bandung

BACA JUGA:Terbukti Unggul, MX King 150 dan WR 155 R Jadi Pilihan Pembalap di Kualifikasi PON XXI 2024

Bahkan, lanjut Suharyadi, pada awalnya harga air SPAM Jatigede itu mencapai Rp9000  per meter kubik. “Setelah lobi-lobi banyak pembicaraan akhirnya mentok di 5825 rupiah,” ungkapnya.

Dengan adanya harga air SPAM Jatigede sebesar Rp5825 per meter kubik, lanjut Suharyadi, lima PDAM yang akan mendapatkan aliran air tersebut, yakni PDAM Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Sumedang dan PDM Majalengka tetap menolak tarif tersebut.

Suharyadi menilai, mahalnya harga air SPAM Jatigede karena skema biaya pengelolaannya menggunakan sistem KPBU. “Karena memang skema pembiayaanya KPBU, jadi kalau badan usahakan inginnya keuntungan lebih besar, sehingga harga air Jatigede sangat mahal,” ujarnya.

Suharyadi sangat berharap pemerintah bisa mengambil alih pengelolaan SPAM Jatigede. “Harapan kami, SPAM Jatigede diambil alih oleh pemerintah, kalau masih KPBU maka tidak akan ada titik temu soal tarifnya,” ungkapnya.

BACA JUGA:Warga Terharu Dapat Bantuan Rehab Rumah dari H Dedi Wahidi

BACA JUGA:SANGAT MUDAH! Cara Menghilangkan Tulisan Online, Ini Langkah-Langkahnya

Menurut pria murah senyum ini, ketika SPAM Regional Jatigede sudah dioperasikan maka seluruh wilayah Kabupaten Cirebon bisa terakses air PDAM Tirta Jati. “Sekarang tinggal tujuh kecamatan, nanti ketika SPAM Regional Jatigede ini bisa terealisasi, maka tujuh kecamatan ini bisa teraliri air PDAM semua,” ungkapnya.

Namun, lanjut Suharyadi, semuanya dilakukan dengan bertahap tidak bisa sekaligus. “Kalau sudah terealisasi untuk pipanisasinya akan dibagi kedalam tiga tahap. Tahap pertama Kecamatan Susukan dan sekitarnya. Tahap kedua Kecamatan Plumbon dan Tengahtani, lalu tahap ketiga adalah Kecamatan Mundu dan sekitarnya,” ujarnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: