Biaya Operasional Musim Tanam Rendeng Melonjak
NAIK: Buruh tani tengah menanam padi, kemarin. Biaya operasional musim tanam rendeng termasuk untuk upah tandur mengalami lonjakan.--
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Petani di wilayah barat Kabupaten Indramayu mesti merogoh kocek lebih dalam. Sebabnya, biaya operasional pada musim tanam (MT) rendeng tahun ini melonjak. Menyusul naiknya upah buruh tandur atau tanam padi serta sewa traktor.
Sebelumnya, jasa tandur borongan dipatok Rp900 ribu perbau atau ukuran tanah seluas 5000 meter persegi.
Harga serupa dipatok untuk jasa sewa traktor untuk 4 kali tahapan pengolahan tanah. Mulai dari weluku atau singkal, glebeg, garik dan terakhir papan.
“Sekarang upah buruh tandur sama traktor borongan sejuta perbau. Berlaku mulai musim tanam rendeng ini. Tahun lalu Rp900 ribu sebau,” ucap Nunung, ketua kelompok tandur Manggis Kecamatan Anjatan, Minggu (1/1).
BACA JUGA:Camat Patrol Geram Ada Sampah Menumpuk di Kali
Kenaikan ini, ungkapnya, imbas berubahnya harga beberapa jenis BBM bersubsidi oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Harga Solar yang naik dari sebelumnya Rp5.150/liter menjadi Rp 6.800/liter. Demikian pula Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu seliter. “Ya karena BBM-nya kan naik, harga beras sekarang juga kan sama,” katanya.
Hal itu dibenarkan, Aying, penyedia jasa sewa grabag dan traktor. Tingginya biaya operasional menjadi alasannya. Hal ini demi mengimbangi kenaikan harga BBM, oli sampai komponen suku cadang. Termasuk upah tenaga kerja.
“Dari sejak naiknya harga BBM, sebenarnya kami sudah berancang-ancang menaikkan tarif. Tapi kan gak boleh sepihak. Harus lewat musyawarah dulu dengan kelompok tani, pemerintah desa serta para pemilik grabag dan traktor lainnya,” jelasnya.
Meski mengalami kenaikan, tambah dia, masih terbilang wajar. Bahkan, kalaupun harga BBM tidak berubah, sewa jasa traktor, grabag dan upah tandur tetap akan naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: