2 Sungai Meluap, Air Laut Naik,Pantura Eretan Kembali Banjir

2 Sungai Meluap, Air Laut Naik,Pantura Eretan Kembali Banjir

BANJIR KIRIMAN: Tiga hari terakhir, banjir mengepung pemukiman penduduk di wilayah pesisir pantura Kecamatan Kandanghaur.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

RADARINDRAMAYU.ID – Bencana banjir lagi-lagi mengepung pemukiman penduduk di wilayah pesisir pantura Kecamatan Kandanghaur.

Sejak tiga hari terakhir, mulai Minggu (18/12) dan sampai kemarin, Selasa (20/12), banjir masih terjadi.

Banjir terpantau menimpa Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon dan Kertawinangun. Ribuan unit rumah warga terendam air. Demikian pula fasilitas publik dan sekolahan.

Banjir kali ini disebabkan naiknya air laut alias rob. Diperparah dengan curah hujan tinggi dan meluapnya debit air Sungai Ciperawan dan Sumber Mas.

BACA JUGA:Saatnya Sistem Manajemen Keperawatan Bertransformasi Ke Arah Digital

Karuan saja, aktivitas masyarakat di tiga desa bertetangga itu menjadi terganggu. Sampai-sampai, para siswa terpaksa nyeker saat berangkat dan pulang sekolah.

Meski terus-terusan dihantam banjir rob, warga belum ada yang mau mengungsi karena tak tahu harus pindah kemana. Mereka memilih bertahan di rumah masing-masing sembari mengamankan barang-barang berharga.

Walau begitu, orang-orang diminta tetap waspada lantaran banjir rob diprediksi bakal terus terjadi. Mengingat musim hujan masih berlangsung yang berdampak pada tingginya debit sungai Ciperawan maupun Sumber Mas.

Taufik, salah seorang warga mengatakan, banjir menjelang tutup tahun 2022 ini terbilang parah. Tidak hanya kawasan pesisir utara, permukiman warga yang berada di sebelah selatan jalan raya pantura juga terdampak.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Pastikan Kesiapan Distribusi Energi selama Natal dan Tahun Baru  

Mereka juga tak mau mengungsi, hanya bisa pasrah. “Ya mau bagaimana lagi. Sudah hampir tiap hari kebanjiran,” keluhnya.

Biasanya, ungkap Taufik, banjir rob hanya menerjang permukiman penduduk yang berada di bibir pantai. Intensitasnya pun kecil. Cepat surut pula. “Tapi sekarang gede banget, campur air sungai. Banjir kiriman,” kata dia.

Kuwu Desa Eretan Wetan, H Edi Suhedi membenarkannya. Banjir rob diperparah oleh banjir kiriman sehingga membuat Kali Ciperawan meluap. Banjir menerjang pada pagi hari sekitar pukul 05.00.

Ketinggiannya mencapai setengah meter. Pihaknya berharap, persoalan banjir rob di desanya dapat diseriusi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: