Menggapai Harapan Baru dari Sumur JTB-161 Jatibarang Field

Menggapai Harapan Baru dari Sumur JTB-161 Jatibarang Field

Petugas tengah mengontrolSumur JTB-161 di area Pertamina EP Jatibarang Field, yang menjadi pilot project injeksi CO2-Utoyo Prie Achdi-

Radarindramayu.id, INDRAMAYU – Sumur JTB-161 tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Sumur minyak yang berada di area Pertamina Asset 3 Jatibarang Field, di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini dikunjungi banyak orang.

Mulai dari pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga pejabat Pertamina. Kedatangan mereka adalah untuk menciptakan sejarah baru di bidang minyak dan gas (migas). Ada harapan baru dari tempat ini.

Sumur JTB-161 akan tercatat di dalam sejarah sebagai sumur minyak pertama yang dilakukan injeksi CO2, untuk meningkatkan produksi migas. Kalau ini berhasil tentu akan diikuti oleh sumur-sumur minyak lainnya, yang cukup banyak jumahnya.

Kick off  injeksi CO2 pertama di sumur JTB-161 telah dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2022 lalu. Dipilihnya sumur JTB-161 sebagai tempat kick off CO2  Injection ini tentunya sudah melalui pertimbangan maupun kajian yang matang.

 BACA JUGA:DPRD Indramayu Nanggap Wayang Kulit di Hari Wayang Nasional

Menggunakan CO2 yang disuntikkan ke sumur minyak  (CO2 injection),  cara ini terbilang sangat luar biasa. Selain mampu meningkatkan produksi migas,  dengan cara ini sekaligus telah melindungi lingkungan.

Jatibarang Field merupakan lokasi Pertamina EP yang memiliki potensi luar biasa. Berdiri sejak tahun 1969, Jatibarang Field memiliki banyak sumur potensial.

Bahkan menurut Direktur Eksplorasi PertaminaHulu Energi (PHE), Muharam Jaya Panguriseng,  lapangan Jatibarang merupakan salah satu lapangan raksasa di Indonesia, dengan total produksi telah mencapai 101.8 MMMbls, dan masih memiliki potensi cukup besar.  

Jatibarang Field saat ini ternyata memiliki sumur produksi minyak aktif sebanyak 88 buah (per 31 Oktober 2022), sumur produksi gas aktif 40 buah dan sumur injeksi aktif 34 buah.  Sumur injeksi inilah yang berpotensi untuk menghasilkan migas melalui injeksi CO2.

Setelah injeksi CO2 dicanangkan dan dilakukan di sumur JTB-161,  berikutnya injeksi CO2 rencananya juga akan dilakukan di sumur JTB-140 dan JTB-137.

Jatibarang Field pada tahun 2021 lalu mampu memproduksi minyak rata-rata 7345,187 BOPD dan gas 50,5839 MMSCFD. Sementara untuk tahun 2022 ini target produksi minyak Jatibarang Field rata-rata sebesar 7233,125 BOPD, dan gas rata-rata sebesar 53,1977 MMSCFD.

Untuk mencapai target  tersebut, pada tahun 2022 ini Jatibarang Field  melakukan pemboran sebanyak 10 sumur, dimana dua sumur in progress yaitu sumur ABG-16 dan ABG-17. Hal itu sebagaimana diungkapkan Senior Manajer Field Jatibarang, Hari Widodo.

Saat ini Pertamina mulai mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) /Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), dengan melakukan injeksi CO2 ke dalam sumur. Dimulai dari Sumur JTB-161.  

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas)  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menyambut baik implementasi teknologi CCUS yang dilakukan Pertamina.

Menurut Tutuka Ariadji, ini merupakan yang pertama kali dilakukan di lapangan migas Indonesia. Teknologi CCUS menjadi enabler  yang mampu meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR (Enhance Oil Recovery), sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.  Sebuah inovasi yang sangat luar biasa tentunya.(oet)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: