Bupati Nina Realisasikan Jembatan Penghubung Kertawinangun Soge

Bupati Nina Realisasikan Jembatan Penghubung Kertawinangun Soge

Jembatan penghubung yang puluhan tahun dinantikan masyarakat Desa Kertawinangun dan Soge kini terwujud.-Komarudin Kurdi-RADAR INDRAMAYU

Radarindramayu.id, INDRAMAYU -  Harapan masyarakat Desa Kertawinangun dan Soge, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, diperbatasan wilayahnya dibangun jembatan permanen akhirnya terwujud.
Jembatan penghubung tersebut dibangun setelah diusulkan langsung ke Bupati Indramayu, Hj, Nina Agustina. Saat ini pembangunannya tengah dikerjakan.

Keberadaan jembatan permanen yang menghubungkan Desa Kertawinangun dengan Soge itu sudah puluhan tahun dinantikan masyarakat. Selama ini masyarakat Soge yang hendak ke jalan pantura harus melalui jalur utama yang jaraknya sekitar lima kilometer. Itupun melalui jalan milik PT Pertamina. Sebaliknya, masyarakat Kertawinangun atau desa lain yang hendak ke Desa Soge, melalui jalan bergelombang tersebut.

Kuwu Kertawinangun, Nuryasa mengatakan, Bupati Nina merespon dan cepat merealisasikan pembangunan jembatan permanen tersebut. Karena pembangunan jembatan yang direncanakan di Tahun Anggaran 2023, direalisasikan langsung di tahun ini.

" Harapan masyarakat ingin ada jembatan tersebut kita usulkan dan sampaikan kepada Ibu Bupati saat melakukan kunjungan kerja ke desa kami pada bulan Februari 2022 lalu. Ibu Bupati merespon, kemudian merencanakan akan dibangun di 2023. Namun, Ibu Bupati tahu, karena keberadaan jembatan penghubung tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, tahun ini juga langsung di realisasikan melalui perubahan anggaran APBD Kabupaten Indramayu 2022," ujarnya, Kamis (3/11).

BACA JUGA:KBRI Tokyo Respons Kasus WNI yang Merampok

BACA JUGA:Irma Suryani Desak Pemerintah Agar Segera Tindak Perusahaan Farmasi Nakal

Atas nama Masyarakat Nuryasa menyampaikan terima kasih kepada Bupati Indramayu, Hj, Nina Agustina. Dikatakannya, selama ini jembatan penghubung yang berada di Blok Babajaring itu menggunakan bambu. Hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan dilakukan secara bergantian.

Jembatan tersebut merupakan akses jalan alternatif dan mempercepat jarak tempuh. Bahkan menjadi jalan poros menghubungkan wilayah Kandanghaur dengan Kecamatan Gabuswetan.

" Setiap hari ramai dari aktifitas warga. Dari petani, pedagang hingga anak sekolah. Hanya saja dilewati saat musim kemarau atau ketika tidak hujan saja. Kalau musim penghujan tak bisa dilewati, karena jalannya masih tanah. Kami berharap, setelah jembatan, jalannya juga di bangun," kata Nuryasa.

Karena untuk membangun jalan, lanjut dia, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Memang bisa dibangun menggunakan Dana Desa, tap kata Nuryasa, tidak bisa membangun infrastruktur lainnya. Di desanya masih banyak infrastruktur yang prioritas dan urgen yang juga harus dibangun.

BACA JUGA:Kemudahan Pembuatan SIM Cegah Praktik Pungli di Kepolisian

BACA JUGA:PG Rajawali II Bantah Ada Intimidasi dan Kekerasan ke Petani Indramayu

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: