Nasib Miris Tempat Pemakaman Umum di Pantura Eretan Dipenuhi Sampah
MIRIS: Banjir rob turut merendam area TPU yang berada di Jalan Raya Pantura Desa Eretan Wetan dan Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur, Senin (1/11).-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
Radarindramayu.id, KANDANGHAUR - Bencana banjir rob kembali mengepung wilayah pesisir pantura Kecamatan Kandanghaur. Empat desa, yakni Desa Eretan Wetan, Eretan Kulon, Kertawinangun dan Ilir terdampak banjir pasang air laut yang masih berlangsung hingga Senin (1/11). Seperti apa suasananya?
Tak hanya permukiman warga, banji rob turut merendam Tempat Pemakaman Umum (TPU). Area kuburan yang diterjang banjir rob berada di Desa Eretan Wetan dan Desa Ilir. Lokasinya berdampingan.
Persis disebelah utara bahu jalan raya pantura. Padahal jarak antara TPU dan bibir pantai cukup jauh, sekitar 2-3 kilometer.
Kondisinya sungguh menyedihkan. Tempat pemakaman yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan terakhir yang nyaman bagi manusia, justru terendam banjir hingga ketinggian satu meter. Sebagiannya terlihat hanya ujung batu nisannya saja. Tidak hanya air, areal kuburan seluas sekitar 2 hektare itu dipenuhi rupa-rupa sampah.
Tinggal menunggu waktu saja, banjir rob dikhawatirkan bakal membuat dua lokasi TPU itu menghilang rata dengan air.
Dengan kondisi saat ini saja, warga sulit untuk berziarah. Bahkan, jika ada yang meninggal dunia, terpaksa dikubur ke lokasi TPU lain.
BACA JUGA:Samsat Haurgeulis Launching Program Pembebasan BBNKB II
Kuwu Desa Eretan Wetan, H Edi Suhedi mengakui kondisi itu. Tapi belum bisa berbuat banyak. Untuk memindahkan kuburan ke lokasi lain jelas tidak mungkin. Sebab, pemerintah desa belum mampu menyediakan lahan TPU baru.
“Sebenarnya ada lahan di sebelah selatan jalan raya, di Blok Koramil. Tapi warga masih memanfaatkan TPU di sebelah utara itu. Resikonya kalau banjir rob, makam terendam,” katanya.
Sama seperti sebelumnya. Rob rutin datang saban pagi dan menjelang sore hari. Merata disemua blok. Tak hanya pemukiman warga, limpasan air laut juga merendam jalan dan tempat publik. Membuat aktivitas warga disana yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan terhambat.
BACA JUGA:Banjir Rob Terjang 4 Desa, Ribuan Rumah Terendam, Begini Kondisinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: