Pemkab Ingin Bagikan Motor ke Kuwu, Dewan Bilang Lebih Bermanfaat Mobil. Pak Kuwu Pilih Mana?

Pemkab Ingin Bagikan Motor ke Kuwu, Dewan Bilang Lebih Bermanfaat Mobil. Pak Kuwu Pilih Mana?

Ketua DPRD Indramayu H Syaefudin SH bersama Sekda Indramayu Drs H Rinto Waluyo MM saat rapatparipurna-utoyo prie achdi-

Radarindramayu.id, INDRAMAYU – Rencana pemerintah Kabupaten Indramayu untuk memberikan sepeda motor kepada setiap Kuwu (kepala desa), ternyata masih menjadi pro kontra.

DPRD Indramayu ternyata justru lebih setuju kalau para kuwu dikasih mobil, bukan sepeda motor. Sebab kalau mobil itu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat , dibandingkan sepeda motor.

Ketua DPRD Indramayu, H Syaefudin SH mengatakan, pemberian sepeda motor juga tidak sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Karena yang ada di dalam RPJMD justru pemberian kendaraan roda empat (mobil).

“Inilah salah satu poin dalam KUA-PPAS yang sampai sekarang belum juga menemui titik temu. Kami menyarankan agar para kuwu diberi mobil saja. Selain sesuai dengan RPJMD, juga akan lebih bermanfaat dibandingkan motor,” tegasnya.

BACA JUGA:Supir Truk Kontainer Dalam Kecelakaan Maut di Bekasi Jadi Tersangka

Dikatakan, jika diberi sepeda motor maka akan lebih banyak dipakai untuk kepentingan individu. Sementara kalau dikasih mobil, bisa dimanfaatkan sebagai mobil siaga untuk membantu masyarakat banyak. Seperti mengantar warga yang sakit, melahirkan, maupun kepentingan lainnya.

“Kalau pemberian mobil siaga ini justru tepat dan sesuai dengan  RPJMD, dimana di dalamnya berisi penjabaran visi dan misi bupati,” tandasnya.

Apalagi menurut Syaefudin, sampai saat ini belum semua desa memiliki mobil siaga.  Dari 309 desa dan 8 kelurahan di Kabupaten Indramayu, baru setengahnya yang memiliki mobil siaga.

Syaefudin menambahkan, terkait persoalan ini sebenarnya DPRD sudah memberikan pandangan dan masukan kepada pemerintah daerah, dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2023 dan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) 2022.  

Hanya saja belum ada kesepakatan antara legislative dan eksekutif, sehingga Rapat Paripurna dalam rangka persetujuan KUA-PPAS  sudah dua kali mengalami deadlock. “Mudah-mudahan dalam rapat paripurna hari Jum’at 2 September  2022 sudah ada kesepakatan,” harapnya.

Seperti diberitakan, Rapat Paripurna DPRD Indramayu dalam rangka membahas KUA-PPAS 2023 dan KUPA 2022 sudah dua kali ditunda. Penyebabnya karena masih ada poin-poin yang belum mencapai kata sepakat.

Selain masalah pemberian sepeda motor bagi para kuwu yang belum disepakati, juga ada dua poin penting lainnya yang masih terjadi pro kontra di legislatif.

Yakni rencana hibah bagi Rumah Sakit Bhayangkara Losarang dan rencana pembangunan patung Bung Karno di Alun-alun Indramayu. Kedua poin ini juga dinilai tidak sesuai dengan RPJMD.

Seperti dungkapkan  Ketua Fraksi Merah Putih DPRD Indramayu, H Ruswa MPdI. Menurutnya, pembangunan patung Bung Karno di Alun-alun Indramayu urgensinya kurang tepat. Selain tidak masuk dalam RPJMD, juga akan lebih baik kalau dipakai untuk kepentingan masyarakat yang lebih mendesak.(oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: