Harga Telur Masih Tinggi

Harga Telur Masih Tinggi

NAIK: Pedagang maupun pembeli mengeluhkan harga telur yang kembali naik. Sampai dengan kemarin, harga telur di tingkat pengecer dikisaran Rp29-30 ribu per kilogram.-KHOLIL IBRAHIM-

Radarindramayu.id, TERISI-Pasca puncak peringatan HUT RI ke-77, harga telur ayam ras tak kunjung turun. Sejak akhir bulan lalu, di tingkat pengecer harganya bertahan di kisaran Rp33 ribu perkilogram. Kondisi ini diperkirakan bakal bertahan lama.

“Sudah tiga mingguan harganya belum turun juga. Masih Rp33 ribu sekilonya. Itu di tingkat pengecer, di warung kecil mungkin harganya Rp35 ribu sekilo,” kata Yati, ibu rumah tangga di Kecamatan Terisi kepada Radar Indramayu, Jumat (19/8).

Kenaikan mulai terjadi bersamaanya dengan adanya penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dari Kementerian Sosial RI. Harga telur yang tadinya di bawah Rp30 ribu, bertahap naik. Beriiringan dengan itu, stok di warung juga mulai langka. Sebab sebagian mereka, terutama warung-warung kecil memilih sementara tak menjual telur ayam.

Casito, salah seorang peternak mengungkapkan, harga telur kemungkinan akan tetap tinggi. Meski penyaluran BNPT selesai.

BACA JUGA:PT Pupuk Indonesia Realisasikan 703.029 Ton Pupuk Subsidi di Jabar-Banten

“Kenaikan harga telur awalnya terdorong karena tingginya permintaan untuk pengadaan bantuan sosial. Tapi setelah bansos selesai, harganya akan tetap tinggi,” ujarnya.

Faktor pendorong kenaikan harga telur beberapa minggu ini karena harga bibit ayam petelur yang tinggi. Kemudian, adanya penurunan populasi ayam petelur akibat banyak peternak yang bangkrut.

“Pertama karena harga pakan juga naik. Kemudian banyak peternak gulung tikar sejak pandemi Covid-19 kemarin. Bangkrut, gak kuat nahan biaya operasionalnya,” tuturnya.

Dari kabar yang diterimanya, sudah lebih dari separuh peternak ayam petelur skala kecil diwilayah barat Kabuaten Indramayu yang gulung tikar. Biasanya tidak langsung tutup. Mereka menjual ayam-ayamnya secara bertahap. Dia sendiri tinggal menunggu waktu.

“Ayam yang sudah lewat masa produktifnya dijual bertahap. Biasanya sih kita beli lagi ayam yang baru. Tapi sekarang gak, nunggu habis dijual semua. Setelah itu kita tutup. Ganti usaha lain,” tandasnya.

BACA JUGA:Yang Mau Ngurus SIM, Hari Ini Ada SIM Keliling di Terminal Indramayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait