Ditemukan Keramik Dinasti Ming, Bupati Nina Ingin Situs Kuno Sambimaya Jadi Objek Wisata Budaya
INDRAMAYU - Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA meninjau langsung kegiatan ekskavasi arkeologi di Situs Dingkel Desa Sambimaya Kecamatan Juntinyuat. Bupati Nina disambut langsung oleh Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat Deni Sutrisna, dan Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Sambimaya Nanang Saptono.
Dalam kunjungannya, Bupati Nina mendapatkan penjelasan detail terkait kegiatan ekskavasi di Situs Dingkel oleh tim arkeolog Balar Jawa Barat dan BPCB Banten.
Bupati Nina meminta agar tim arkeolog dapat secepatnya mengungkap sejarah peradaban di Sambimaya ini. “Sangat menarik ini dan agar dapat segera terungkap sejarah peradaban kuno di Sambimaya ini,” jelas Nina Agustina kepada tim arkeolog.
Bahkan, Bupati Nina menargetkan agar situs Sambimaya ini dapat terungkap dalam hitungan 12 bulan, sehingga masyarakat Indramayu dapat mengetahui silsilah dan sejarah dari jejak-jejak peradaban masa lalu di situs Sambimaya ini. “Ditargetkan 12 bulan ya pak, agar bisa terungkap,” pinta Bupati Nina.
Orang nomor satu di Kabupaten Indramayu ini juga menargetkan agar situs Sambimaya bisa dapat dijadikan sebagai objek wisata budaya secepatnya.
Sementara, Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat Deni Sutrisna mengajak Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk bersama-sama mewujudkan kawasan Situs Sambimaya sebagai kawasan budaya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Deni, perlu dibentuk tim terpadu dari Pemkab Indramayu, Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat, BPCB Banten, dan TACB Indramayu terkait tinggalan di Sambimaya ini.
Deni menjelaskan, pembebasan lahan di sekitar situs merupakan prioritas utama dan segera dilakukan oleh pemerintah setempat sehingga tinggalan yang saat ini masih tertimbun dapat segera terungkap melalui kegiatan arkeologis.
Penelitian arkeologi yang berlangsung sejak tanggal 24 Mei hingga 9 Juni 2021 ini, berhasil menemukan dua struktur bangunan berukuran besar berikut anak tangganya. Tim juga menemukan fragmen keramik asing yang diperkirakan berasal dari masa dinasti Ming, dan pecahan gerabah lokal bercorak gores. Tim juga menemukan fragmen tulang bovidae jenis sapi atau kerbau. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: