Wanita Kerasukan Ngaku Dibunuh, Keluarga Penasaran Penyebab Kematian, Kuburan Dibongkar Lakukan Otopsi

Wanita Kerasukan Ngaku Dibunuh, Keluarga Penasaran Penyebab Kematian, Kuburan Dibongkar Lakukan Otopsi

DIBONGKAR: Saat dilakukan otopsi di TPU Arjawinangun, Sabtu (30/7).--

Radarindramayu.id, CIREBON - Sebuah kuburan yang baru lima hari di TPU Blok Tagelan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon terpaksa harus dibongkar, Rabu (3/8). Tujuannya, dilakukan otopsi oleh tim forensik dari Rumah Sakit Bayangkara Indramayu. Untuk mengetahui penyebab dari kematiannya.

Diketahui, identitas korban bernama Wahyu Kholifah (21) warga Desa Jamblang. Dia meninggal dunia mengapung di Sungai Jamblang, Desa Jamblang, Jumat (28/7).

Awalnya, identitas korban tidak diketahui. Polisi dan perangkat desa lalu mengumumkan kepada warga yang merasa kehilangan keluarga untuk mengeceknya.

"Saat dicek dari baju, cincin yang dipakai diduga Wahyu. Keluarga cek ke RSD Gunung Jati. Ternyata benar 100 % itu dia. Sempat ditawarkan untuk otopsi. Cuman, saat itu keluarga korban tidak berkenan. Sabtu Subuh dibawa pulang untuk dikuburkan," kata Kepala Desa Jamblang, Yoyon Kristiyanto.

BACA JUGA:Setelah Jadi Tersangka Kasus Penembakan Brigadir J, Bharada E Langsung Ditahan

Setelah jenazah korban yang yatim piatu itu dikebumikan, beberapa hari kemudian tetangga korban dibuat gempar dengan adanya seorang perempuan yang kerasukan. Perempuan itu, mengaku kerasukan roh Wahyu. Saat kerasukan, perempuan itu ngaku telah dibunuh orang dan dilemparkan ke sungai.

Cerita perempuan yang kerasukan itu menjadi buah bibir tetangga korban. Sampai-sampai, keluarga menjadi ragu dan penasaran dengan penyebab kematian korban. Bahkan, tetangga pun mendukung agar dilakukan otopsi.

"Kejanggalan-kejanggalan yang beredar sih sebetulnya didasari dari ada warga yang katanya ini kerasukan dari roh Wahyu. Kemudian pihak keluarga meminta dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," katanya.

Dari permintaan keluarga itu, perangkat desa kemudian koordinasi dengan Polsek Klangenan dan mengajukan permohonan untuk dilakukan otopsi. Tim Forensik Rumah Sakit Bayangkara Indramayu pun didatangkan. Kuburan korban kemudian dibongkar dan dilakukan otopsi selama empat jam.
Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi membenarkan adanya kegiatan otopsi. "Dipimpin Wakasat Reskrim AKP Riyanto. Otopsi atas permintaan dari keluarga korban,” katanya.

BACA JUGA:RESMI! Bharada E Ditetapkan Jadi Tersangka Penembakan Brigadir J di Rumdin Irjen Pol Ferdy Sambo

Keluarga Penasaran Penyebab Kematian

Pembongkaran kuburan juga terjadi di Desa Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Tujuannya pun sama, yakni dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Rumah Sakit Bayangkara Indramayu. Untuk mengetahui penyebab kematian dari jasad yang sudah dikuburkan satu pekan.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman melalui Wakasat Reskrim AKP Rifyanto mengatakan, kegiatan otopsi yang dilaksanakan di Desa Arjawinangun dilakukan pada Sabtu (30/7). Pembongkaran  atas permintaan dari keluarga, karena adanya dugaan kematian korban karena kekerasan yang tidak wajar.

"Dilaporkan oleh keluarganya, bahwa kematian korban dianggap tidak wajar. Sehingga, setelah dikuburkan, keluarga korban meminta untuk diotopsi atau digali lagi kuburannya untuk mengetahui penyebab dari kematiannya," kata Rifyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: