Bupati Nina Turun Tangan, Rekening Ganti Rugi PLTU 2 Indramayu yang Dibekukan Bisa Cair

INDRAMAYU - Masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Patrol Indramayu, bisa bernafas lega. Pasalnya, pembayaran ganti rugi tanaman yang terkena pembebasan proyek PLTU Indramayu 2 akhir nya bisa dicairkan.
Penantian panjang ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Mekarsari Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu akhirnya membuahkan hasil.
Betapa tidak? Selama lima tahun uang ganti rugi pembebasan tanaman yang terkena proyek PLTU Indramayu 2 sempat terblokir di rekening bank bjb.
Jumlah uang milik masyarakat yang sempat terblokir alias tidak bisa ditarik oleh masyarakat. Ternyata jumlahnya cukup fantastis yaitu miliaran rupiah.
Padahal uang itu sudah ada dalam rekening masyarakat. Bisa dibayangkan uang sudah ada, tapi sulit untuk diambil seperti berada dalam kaca.
Hal ini sudah jelas adanya rasa ketidak adilan yang dirasakan oleh masyarakat. Sebuah keadilan itu baru benar-benar dirasakan oleh masayarakat, apabila adanya keadilan secara prosedural.
Kemudian keadilan secara subtantif dan terakhir adalah keadilan secara musyawarah mufakat.
\"Memang benar sempat diblokir selama lima tahun di rekening bank bjb. Saya bersama masyarakat yang harusnya mendapat ganti rugi hanya gigit jari. Atas kebiajakan Bupati Hj Nina Agustina SH MH CRA, pembayaran ganti rugi tanaman bisa terealisasi,\" ujar Janudin (50), warga Mekarsar Blok Warakas yang tanamannya terkena pembebasan proyek PLTU Indramayu 2.
Janudin menjelaskan, berbagai upaya telah dilalukan oleh masyarakat yang tanamannya terkena proyek yang satu ini. Dari mulai pendekata secara kekeluargaan hingga dengan cara lain juga sudah dilakukan oleh tim.
Akan tetapi, lanjut dia, tetap tidak membuahkan hasil dan menempuh jalan buntu selama lima tahun menunggu dengan ketidakpastian.
\"Alhamdulillah setelah Bupati Hj Nina, uang ganti rugi tanaman bisa dicairkan,\" jelas Janudin, mewakili orang tuanya yang sudah meninggal atas nama (alm) Wargina (90 tahun) dan mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan anggota tim yang telah lama berjuang.
Hal yang sama dibenarkan oleh Nurokib, kordinator tim. Ia mengakui sudah berjuang selama lima tahun supaya pemblokiran di rekening bjb milik warga, bisa dibuka.
Pihaknya sudah berjuang sejak pemerintahan sebelumnya dan saat Bupati Hj Nina, baru bisa dibuka.
\"Kami bersama tim terus berjuang dan menuntut hak masyarakat. Bulan Juli 2021, pemblokiran rekening bisa dibuka dan sekarang uang sudah bisa diambil oleh masyarakat,\" imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: