Optimalkan Produksi dan Kualitas Migas

INDRAMAYU-Di tengah pandemi Covid-19, PT Pertamina EP Jatibarang Field yang tergabung dalam Zona 7 Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina berhasil memenuhi komitmen untuk menuntaskan Commissioning Start Up (CSU), dan mengintegrasikan fasilitas pemisahan minyak dan gas serta pengeringan gas yang berada di Stasiun Pengumpul Bangodua (SP BDA).
Puncaknya dilakukan peresmian bersama oleh General Manager Zona 7 dan Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Selasa (31/8).
CSU ini sendiri merupakan upaya yang dilakukan oleh Pertamina EP dalam menjaga kehandalan fasilitas produksi dalam mendukung kelancaran operasional untuk mencapai target produksi migas.
Berlokasi di Desa Sukagumiwang, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, proses integrasi ini melibatkan beberapa fasilitas produksi yang berada di SP BDA, salah satunya yakni fasilitas Dehydration Unit (DHU). Mekanismenya yakni dengan memproduksikan sumur gas (sumur BDA-03) dan sumur minyak (sumur BDA-04 dan BDA-06).
Gas hasil pemisahan dari SP BDA kemudian diproses lebih lanjut menggunakan fasilitas DHU yang dirancang dengan kapasitas 5 MMSCFD untuk memproses gas dari sumur-sumur tekanan tinggi agar spesifikasi gas kering (dry gas) memiliki water dew point atau titik embun air maksimal 10 LB/MMSCF.
“On stream fasilitas SP BDA merupakan milestone penting sebagai upaya dapat memproduksikan minyak dengan kapasitas gross liquid sebesar 3000 BLPD dan gas 10 MMSCFD, serta meningkatkan kualitas gas dengan maksimum kadar air pada gas sebesar 10 lb/MMSCF,” kata General Manager Zona 7, A Pujianto.
Pujianto juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim dan stakeholder yang telah mendukung kelancaran operasional selama masa CSU di SP BDA.
“Pencapaian Project SP BDA PT Pertamina EP tidak lepas dari support yang baik dari seluruh stakeholder seperti Ditjen Migas, SKK Migas, seluruh jajaran manajemen Pertamina baik di Holding, Subholding Upstream, PT Pertamina EP, serta seluruh instansi dan pihak terkait. Terima kasih atas dukungannya,” ungkap Pujianto.
Dalam sambutannya, Kadiv Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Ardiansyah turut mengapresiasi atas tuntasnya proyek ini. “Pencapaian ini merupakan berita positif yang harus disebarkan ke seluruh industri migas. Dengan selesainya proyek ini diharapkan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan produksi minyak dan gas guna mencapai target produksi migas nasional,” ujar Ardiansyah.
Senada dengan Ardiansyah, Pertamina EP khususnya Zona 7 kedepannya akan terus melakukan inovasi dan peningkatan pengelolaan aspek keteknikan, rekayasa, dan manajemen serta tetap mengutamakan keselamatan kerja dalam pemenuhan target-target penyelesaian Proyek Hulu Migas.
“Dengan pencapaian ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak dan gas dari lapangan Bangodua serta dapat meningkatkan kualitas produksi gas sesuai persyaratan, menjadi booster dan pemicu kepada seluruh insan Migas di seluruh Indonesia untuk tetap bergairah di masa pendemi Covid-19 dalam mencapai target produksi migas nasional,” kata Pujianto.(oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: