Bupati Nina Panen Perdana Melon Indramayu

Bupati Nina Panen Perdana Melon Indramayu

MELON INDRAMAYU: Bupati Hj Nina Agustina Da’i Bachtiar SH MH CRA melakukan panen perdana melon Indramayu di Blok Kalen Jungkrang, Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabuswetan, Kamis (21/7).--

Radarindramayu.id, GABUSWETAN-Bupati Hj Nina Agustina Da’i Bachtiar SH MH CRA melakukan panen perdana melon Indramayu di Blok Kalen Jungkrang, Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabuswetan, Kamis (21/7).

Panen melon perdana tutur diikuti Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat Ridwansyah Yusuf, Ketua KNPI Indramayu Yoga Rahardiansyah, Kepala Bappeda-Litbang, Kepala Dinas PUPR, Kepala BJB Cabang Indramayu serta camat dan para kuwu se-Kecamatan Gabuswetan.

Bupati Nina Agustina mengaku bangga dan memberikan apresiasi kepada KNPI yang telah merangkul para petani dan pemuda untuk berinovasi dalam sektor pertanian mengikuti jejak Saruja pemilik kebun sentra melon Indramayu.

Salah satunya, KNPI memberdayakan dan mengajak pemuda di Kecamatan Gabuswetan bertani atau budidaya buah melon. Sehingga diharapkan bisa terus berkelanjutan. Baik untuk terwujudnya ketahanan pangan maupun peningkatan sektor wisata.

BACA JUGA:Janjian Tawuran Depan Polsek, Lima Pelajar Diamankan dan Seorang Dilarikan ke RS

“Mungkin KNPI juga sebagai penggerak untuk wisata petik melon pertiga bulan yang ada di desa-desa di Kabupaten Indramayu,” harapnya.

Dalam kesempatan itu pula, Bupati Nina Agustina memberikan bantuan kepada Saruja selaku pemilik lahan untuk kemudian dibagikan kepada para petani berupa bibit tanaman buah melon dan rockwool.

Sementara itu, pemilik lahan sentra melon Indramayu, Saruja menceritakan, dirinya dahulu sebelum menjadi petani melon berprofesi sebagai penjual handphone.

Namun, sejak masa pandemi Covid-19 akhirnya beralih mengembangkan sektor pertanian budidaya buah melon.

BACA JUGA:Komisi I DPRD Indramayu Terkesan dengan Digitalisasi Desa Cangkingan

Saruja yang juga Ketua Sentra Melon Indramayu mengatakan, dirinya memiliki tekad untuk menekuni budi daya buah melon dengan semangat serta inovasi dan belajar dari internet serta temannya untuk meningkatkan produksi buah melon.

Upaya Saruja tidak berhenti disitu saja. Ia pun terus melakukan terobosan salah satunya membuat sumber air yaitu sumur sibel yang tujuannya agar tidak tergantung dengan irigasi yang sudah ada.

“Alhamdulillah sekarang saya sudah tidak ragu lagi untuk bercocok tanam di bulan berapapun karena sudah antisipasi untuk airnya dengan Sumur Sibel ini,” ujarnya.

Keberhasilan Saruja menanam buah melon ini di lahan seluas 15 hektare yang dimana setiap satu tanaman melon tumbuh 2 buah melon. Setiap 1 kilogram buah melon dihargai 20 ribu dan diakuinya sudah dikirim ke wilayah Bandung Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: