Penyebaran Cacar Monyet Mendekati Indonesia, Berikut Gejala yang Ditimbulkan Jika Terpapar
JAKARTA, RADAR INDRAMAYU - Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan lebih dari 3.400 kasus cacar monyet terkonfirmasi dengan satu pasien meninggal dunia.
Data yang diterima WHO hingga 27 Juni 2022 menyebutkan, 40 negara non-endemik telah melaporkan kasus pertama cacar monyet.
Dengan demikian, cacar monyet yang pertamakali menyebar di Afrika Barat ini, penyebarannya semakin masif hingga bulan Juni 2022.
Kini cacar monyet dilaporkan telah menyebar di beberapa negara besar di dunia. Bahkan, negara terdekat dengan Indenesia mulai terpapar.
Dilansir dari Instagram @indonesiabaik.id, cacar monyet menular melalui binatang (zoonosis), dan dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi.
Cacar monyet bisa menyebar antarmanusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan dan lesi kulit orang yang terinfefksi, atau benda yang sudah terkontaminasi.
Gejala awal cacar monyet adalah demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Kemudian, setelah 1-3 hari, tubuh akan memasuki fase erupsi yang ditandai dengan munculnya ruam atau lesi pada kulit.
BACA JUGA:Kabar Marshanda Hilang di Amerika Serikat Dibantah Sang Adik
Ruam atau lesi tersebut biasanya muncul di area wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.
Ruam itu memunculkan bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan benih, serta lepuh berisi nanah.
Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, gejala yang dirasakan biasanya akan berlangsung selama 14-21 hari.
Menurut WHO, sejak 17 Juni telah ada sekitar 1.310 kasus baru cacar monyet yang dilaporkan kepada mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: