Peternak Kambing Mulai Banjir Pesanan

Peternak Kambing Mulai Banjir Pesanan

MULAI DIPESAN: Menjelang lebaran haji, peternak kambing mulai banjir pesanan hewan kurban, kemarin.-KHOLIL IBRAHIM-

Radarindramayu, BONGAS-Hari raya Idul Adha 1443 Hijriah masih cukup lama. Sekitar lima minggu lagi. Namun para peternak kambing di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) mulai kebanjiran order.

Seperti diakui Dede, peternak kambing asal Kecamatan Bongas. Dia mengaku mulai kebanjiran pesanan dari masyarakat yang berniat berkurban. Dari 15 ekor kambing yang siap jual, setengahnya sudah dipesan.

“Iya, sudah mulai banyak yang pesan. Mayoritas sih baru sebatas tanya harga ada juga yang langsung beri uang muka,” ucapnya kepada Radar Indramayu, kemarin.

Menurutnya, santer kabar penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak ruminansia, tak menyurutkan niat umat Islam untuk berkurban. Bahkan dia memprediksi, jumlah penjualan dan harga kambing akan terus meningkat.

BACA JUGA:Viral Video Call Sex Pejabat Dinsos Lombok

Seiring tuntasnya musim panen padi dan diperbolehkannya kembali pemberangkatan ibadah haji ke tanah suci. “Tahun lalu saja waktu masih pandemi Covid-19, permintaan dan harga kambing naik. Apalagi sekarang, berangkat haji sudah diperbolehkan lagi,” ungkapnya.

Di kandangnya, harga kambing bervariatif bergantung berat, mulai Rp3 juta sampai Rp4,5 juta per ekor. Kenaikan ini lumrah terjadi imbas dari meningkatnya permintaan. Malah dia berani mengklaim, harga yang ditawarkannya lebih murah ketimbang yang dijual pedagang kambing musiman.

Di samping itu, kenaikan harga juga akibat adanya biaya pemeliharaan. Sebab mayoritas pembeli tidak langsung membawa kambingnya pulang. Tapi dipesan dan dititipkan dahulu baru kemudian diambil pada hari H-1 atau H-2 pelaksanaan Idul Adha.

BACA JUGA:Jemaah Haji Dilarang Dekat Unta Selama di Saudi, Ini Alasannya

Senada disampaikan Wito, peternak kambing lainnya. Kembali diperbolehkannya pemberangkatan jemaah haji ke tanah suci, akan mendongkrak penjualan hewan kurban.

“Waktu awal-awal pandemi Covid-19 memang mengalami penurunan. Sekarang sih kayaknya naik. Soalnya berangkat haji sudah dierbolehkan lagi,” ujarnya.

Bapak 2 orang anak ini juga mengaku bersyukur, ketersediaan pakan ternak berupa rumput segar cukup melimpah. Rumput itu diambilnya dari banyak tempat seperti areal persawahan yang belum ditanami padi sampai bantaran sungai irigasi. (kho)

BACA JUGA:Jadi WNI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: