Jadi WNI
--
Bandingkan dengan pantura yang hanya mampu dibebani maksimum 25 ton. Itulah kunci lain sukses Bayan. Tanpa sungai Senyiur tidak mungkin Bayan bisa menjual 32 juta ton batubara setahun. Yang, pada harga batubara sekarang, bisa membuat laba Bayan sekitar Rp30 triliun tahun lalu.
Maka sungai Senyiur tidak hanya melahirkan Raja Kayu di masa lalu –Haji Yos Sutomo, aktivis kelompok Cheng Ho– juga melahirkan orang terkaya Indonesia masa kini: Low Tuck Kwong.
Belum berhenti di situ. Masih ada rencana lain yang lebih besar. Low Tuck Kwong tentu tidak menyesal pindah dari warga negara Singapura menjadi WNI. Toh ia tetap bisa hidup di Singapura. Ia bisa seperti orang kaya lainnya: mendapat ijin tinggal tetap di Singapura.
Low Tuck Kwong contoh anak yang mau keluar dari lingkaran keluarga. Sebagai anak dari tujuh bersaudara, ia berpikir. Kalau semua nimbrung di perusahaan orang tua ia sudah tahu: warisan orang tua itu akan dibagi tujuh.
Apalagi ia, seperti ia katakan pada saya, bukan anak manis di mata papanya. Khususnya di bidang pendidikan. "Meskipun drop out, Anda masih sempat kuliah. Saya ini pintunya universitas saja tidak pernah lihat," ujar Datuk Low. (dahlan iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: