RADARINDRAMAYU.ID - Kontroversi tengah mengguncang dunia sepak bola Asia.
Mantan asisten legendaris Sir Alex Ferguson di Manchester United, Carlos Queiroz, yang kini melatih Timnas Oman, melontarkan kritik pedas terhadap Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Ia menilai keputusan AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia merupakan tindakan yang tidak adil dan merusak integritas kompetisi.
Dalam pernyataannya, Queiroz menyoroti bahwa dua negara tersebut mendapatkan keuntungan besar dari penjadwalan pertandingan, terutama dari sisi waktu istirahat antar laga.
BACA JUGA:Kalah Tapi Masih Ada Peluang ke Piala Dunia 2026?! Ini Skenario Gila untuk Timnas Indonesia!
Menurutnya, Qatar bahkan mendapatkan jeda hingga enam hari sebelum laga berikutnya, sedangkan lawan-lawannya termasuk Oman hanya diberi waktu sekitar 72 jam untuk pemulihan dan persiapan.
Ketimpangan ini, tegasnya, tidak hanya merugikan tim-tim lain tetapi juga mencederai prinsip fair play yang selama ini dijunjung tinggi FIFA dan AFC.
“Ini bukan soal siapa yang lebih kuat atau lemah, tapi soal keadilan dan rasa hormat terhadap kompetisi. Ketika satu tim punya enam hari istirahat dan tim lain hanya tiga hari, itu sudah tidak seimbang. Semua ini terasa direkayasa,” ujar Queiroz dengan nada kesal, dikutip dari beberapa media Timur Tengah.
Lebih jauh, pelatih asal Portugal itu mempertanyakan mengapa turnamen sebesar ini tidak digelar di tempat netral seperti Jepang atau Kuwait, dua negara yang dikenal memiliki infrastruktur dan fasilitas latihan kelas dunia.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Resmi Pergi dari Ulsan HD, Peluang Kembali ke Timnas Indonesia Menguat
Ia menyebut bahwa pemilihan tuan rumah yang berpihak pada dua negara kuat di Asia ini menimbulkan tanda tanya besar soal transparansi dan kejujuran di level federasi.
“Kita bicara soal Kualifikasi Piala Dunia, bukan turnamen persahabatan. Seharusnya semua tim mendapatkan kesempatan yang sama. Jepang, Korea, atau Kuwait bisa jadi tuan rumah yang netral. Tapi mengapa harus Arab Saudi dan Qatar? Jawabannya, tentu tidak sulit ditebak,” lanjut Queiroz dengan nada sinis.
Pelatih berusia 71 tahun itu memang dikenal sebagai sosok yang tegas dan vokal terhadap ketidakadilan sepak bola internasional.
Sebelumnya, ia juga pernah bersitegang dengan federasi saat menangani Iran di Piala Dunia 2022 karena jadwal yang dianggap “menguntungkan tim tertentu.”
BACA JUGA:Bupati Lucky: Akhir Tahun RS Resya Cikedung Segera Beroperasi, Sambil Tunggu Proses Perizinan