Kenapa tidak menurunkan para pemain senior sejak awal turnamen. Bila hal itu dilakukan, mungkin tidak kalah melawan Vietnam dan bisa menang melawan Laos.
"Kenapa Shin Tae-yong tidak mengajak 2-3 pemain senior untuk memperkuat lini tengah. Ternyata ada kesepakatan PSSI dan STY bahwa mereka hanya membawa pemain muda," tuturnya.
Hal lain yang disoroti oleh Coach Justin adalah eksperimen yang dilakukan. Pelatih juga gagal dalam membuat pola permainan.
BACA JUGA:Pelatih Kopenhagen Masih Ingin Pertahankan Kevin Diks, 'Apa yang Bisa Saya Katakan?'
"Dari sisi membuat pola gagal. Pelatih seperti tidak punya target untuk ke final. Pemain ini kelihatan gak happy untuk bermain sesuai karakternya," katanya.
Eks pelatih futsal Timnas Indonesia itu menyebutkan contoh permainan Arkhan Fikri yang tampil buruk di pertandingan melawan Filipina.
Hal tersebut bisa faktor mental, tidak cocok dengan skema yang diterapkan dan hal lainnya.
Tetapi dari turnamen Piala AFF juga ada sisi positif yang bisa diambil. Misalnya Victor Dethan, Dony Tri Pamungkas yang layak diberi kesempatan di timnas senior.
BACA JUGA:Sedang Mencari Pelapis Maarten Paes? PSSI Pertimbangkan Emil Audero untuk Naturalisasi
BACA JUGA:Kevin Diks Nampaknya Positif Berlayar ke Bundesliga, Sudah Masuk Radar Borussia!
Namun kembali lagi, bila dilihat secara keseluruhan, proyek Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 bisa dibilang gagal total.
Hal tersebut membuat Coach Justin menjadi ragu dengan kapasitas Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia.