RADARINDRAMAYU.ID - Pada rapat Komisi X DPR RI, PSSI mendapat pertanyaan tak terduga terkait biaya transfer pemain keturunan yang akan memperkuat Timnas Indonesia.
Pertanyaan ini datang dari anggota DPR fraksi Nasdem, Lita Machfud Arifin, yang menanyakan apakah ada dana yang dikeluarkan PSSI untuk mendatangkan para pemain keturunan dan apakah anggaran tersebut berasal dari APBN atau sponsor.
Anggota DPR, Lita Machfud Arifin, mendapat perhatian netizen setelah mengajukan pertanyaan mengenai sumber anggaran.
Terutama untuk naturalisasi pemain Timnas Indonesia dalam rapat Komisi X bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI.
BACA JUGA:Ratusan Warga Antusias Sorlip Surat Suara untuk Pilkada di Indramayu
Saat membahas proses naturalisasi Kevin Diks, Lita bertanya apakah PSSI mengeluarkan biaya transfer dari klub atau menggunakan anggaran APBN dari kementerian, atau bahkan sponsor.
Pertanyaan ini langsung dijawab oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi, yang menjelaskan bahwa PSSI tidak mengeluarkan dana untuk proses naturalisasi pemain keturunan.
Ia menjelaskan bahwa pemain seperti Kevin Diks untuk tim pria, serta Noa Leatomu dan Estella Loupatty untuk tim wanita, bergabung karena keinginan tulus mereka untuk membela Indonesia.
Menurut Yunus, keinginan ini sering kali didorong oleh ikatan keluarga dan dorongan dari orang tua atau kakek nenek pemain untuk membela tanah leluhur mereka.
BACA JUGA:Pratama Arhan Beri Kode Keras Pindah Klub, Akankah Tinggalkan Suwon FC?
Lebih lanjut, Yunus menyebutkan bahwa PSSI tidak menawarkan insentif finansial kepada para pemain naturalisasi, termasuk Justin Hubner yang sempat dikabarkan meminta sejumlah uang melalui agennya.
Walaupun demikian, Yunus memastikan bahwa keputusan pemain untuk membela Indonesia adalah murni atas dasar kebanggaan.
Ia menyampaikan bahwa proses naturalisasi tidak dibarengi insentif finansial, melainkan atas keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.