Federasi Sepakbola Bahrain diserang oleh para peretas, hingga akhirnya semua sistem jadi down, pun imbasnya juga kepada para pemain Bahrain sendiri.
Belum lagi, tagar AFC Mafia masih ramai, sementara itu di Google Maps, stadion Riffa juga berganti nama menjadi AFC Mafia.
Buntut serangan siber yang masif ini, makanya BFA merasa terancam dan mengira bahwa serangan ini datang dari Indonesia.
Di lain waktu, akhirnya BFA mulai pasrah dengan gelombang serangan siber yang parah ini. Akhirnya mereka memutuskan untuk tidak mengambil resiko dengan Indonesia.
Jika benar, Bahrain tetap memutuskan untuk walkover dengan tidak mau ke GBK, maka praktis Indonesia dianggap menang dengan tidak melakukan pertandingan.
Otomatis 3 poin bisa diraih, karena pihak lawan sudah terlebih dahulu mengibarkan bendera putih atau tanda menyerah sebelum melakoni laga.
Hitungannya jika bisa meraih 3 poin, Indonesia belum tentu lolos langsung ke Piala Dunia, karena masih harus bergantung ke faktor eksternal, seperti pertandingan tim lain.
Di lain waktu, saat ini poin Indonesia hanya ada 3 angka, tentu juga saat melawan Jepang dan Arab Saudi di bulan November, penambahan poin bisa terasa signifikan.
BACA JUGA:Asosiasi Sepak Bola Oman Mengecam Netizen Indo karena 'Serangan Tak Beralasan' ke Wasit Ahmed Al Kaf
Hanya saja, jika disesuaikan dengan target Shin Tae-yong yang realistis ingin finis di klasemen ketiga atau keempat, maka hal itu bisa saja sesuai dengan kenyataan.
Makanya jika benar Bahrain bersikeras tak mau ke GBK, otomatis FIFA bisa memberi sanksi disiplin pertandingan, dengan kategori walkover.
Dan 3 poin otomatis bisa jadi milik Indonesia, sebab tuan rumah berhak mendapatkannya, jika lawan mengajukan keberatan, yang dianggap melanggar aturan permainan.