Salah satunya adalah seorang mahasiswa dari Cirebon yang sedang mengikuti program internship di Prefektur Gunma.
“Masalahnya saya juga yang kena getahnya, bahkan kemarin sampai ditanya oleh pegawai di Hotel (tempat magangnya),” ucap dia.
Sebagai informasi, geng WNI tersebut Bernama Pemulih Harga Diri Japan.
Akun serupa juga ditemukan di Indonesia, tersebar di beberapa kota seperti Batam, Solo Raya, dan lainnya.
BACA JUGA:Anies Pengen Bikin Parpol Baru? Berikut ini 4 Pernyataan Anies Baswedan Usai Tak Maju Pilkada 2024
BACA JUGA:Catat, Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Contohnya adalah Pemulih Harga Diri Pusat, Pemulih Harga Diri Solo Raya, Pemulih Harga Diri NGK, Pemulih Harga Diri Batam, Pemulih Harga Diri Lamongan, dan Pemulih Harga Diri Wonogiri.
Tidak ada yang tahu apa tujuan kelompok tersebut, tetapi tampaknya mereka sudah sangat terorganisir.
Misalnya, pengurus pusat meminta untuk melarang pencetakan atribut secara eksklusif.
"Kami selaku koordinator PHD Pusat dan Koordinator PHD Se-Nusantara, Melarang mencetak sendiri atau menjual belikan atribut PHD dan menempelkan logo PHD tanpa seizin koordinator pusat ataupun koordinator sektor," demikian imbauan tersebut.