CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Seorang perempuan ditemukan tewas mengenaskan di kamar rumahnya. Lokasi kejadian di Blok Lempung, RT 5 RW 2, Desa Cangkoak, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Peristiwa itu terjadi Minggu dini hari (26/11/2023).
Korban bernama Rasni (45). Ada 9 luka tusukan di bagian dada. Pelaku pembunuhan diduga suami korban sendiri. Jasad Rasni sudah dibawa ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk proses otopsi.
Sementara dari olah TKP, polisi menyita sejumlah alat bukti. Seperti sebilah pisau dapur, sandal, dan sepeda motor Yamaha Mio warna merah nopol E 2163 KM yang diduga milik pelaku.
Pisau dapur, sandal, dan sepeda motor ditemukan di bagian belakang rumah tak jauh dari pintu keluar. Dari jejak yang ditinggalkan itu, pelaku diduga kabur dengan cara berlari ke arah kebun dan meninggalkan sepeda motornya.
BACA JUGA:KPU Indramayu Kenalkan Pemilu pada Pemilih Pemula
BACA JUGA:Bupati saat Buka Bimtek Kepala Desa se- Kabupaten Indramayu
Saat malam kejadian, suami korban yang diduga sebagai pelaku, mendatangi korban yang tinggal bersama dengan adik dan ibunya di Blok Lempung, Desa Cangkoak.
Mereka kemudian terlibat cekcok yang berakhir pada pembunuhan. “Nikah siri (korban dan suaminya). Motif, kemungkinan dendam karena korban selalu minta dicerai. Tidak mau hidup bersama lagi," ujar salah seorang penyidik.
Namun demikian, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman. Kapolsek Dukupuntang AKP Nuryana mengatakan penanganan kasus ini dilakukan oleh tim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Dukupuntang dan Tekab Satreskrim Polresta Cirebon.
Peristiwa pembunuhan itu sendiri diketahui oleh ibu korban bernama Nemi (65), dan adik korban bernama Sima (30) sekitar pukul 02.00 WIB. Mereka melihat kondisi korban yang mengenaskan dan langsung teriak minta tolong. Warga setempat yang mendengar itu langsung berdatangan ke lokasi kejadian.
BACA JUGA:DKPP Bersiap Sambut Musim Tanam Rendeng
BACA JUGA:Deklarasi Jaga Integrasi Bangsa, Polres Indramayu Ajak Sukseskan Pemilu 2024
Begitu pula Ketua RT 5 RW 2, Blok Lempung, Desa Cangkoak, Dudung Jumari. Ia yang sedang berjaga di pos, mendengar banyak teriakan minta tolong. Dudung langsung mendatangi lokasi yang tidak jauh dari pos.
Setibanya di lokasi, ia melihat banyak warga menangis di dalam kamar korban.
Dudung kemudian masuk untuk mengecek kondisi lokasi kejadian. Ia terkejut melihat kondisi korban yang sudah terkapar di kasur bersimbah darah.
“Kondisinya banyak darah di kamar. Ini peristiwa pembunuhan, makanya warga gak berani menolong. Terus juga, korban memang sudah dalam kondisi meninggal dunia. Jadi kita menunggu kepolisian," kata Dudung.