INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Pembangunan Bendungan Cipanas yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat telah selesai, dan saat ini tengah dilakukan pengisian air (impounding).
Bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp1,8 triliun lebih ini diharapkan mulai bisa difungsikan pada tahun 2025 mendatang. Kabupaten Indramayu ternyata merupakan wilayah yang paling banyak menerima manfaat dari Bendungan Cipanas, selain Kabupaten Sumedang dan Majalengka.
Manfaat utama bagi Kabupaten Indramayu tentunya di bidang irigasi untuk pertanian. Produksi padi Indramayu yang selama ini merupakan yang tertinggi di Indonesia diharapkan akan terus meningkat.
Anggota Komisi V DPR RI, H Dedi Wahidi mengungkapkan, sekitar 9000 hektar sawah tadah hujan di Kabupaten Indramayu bakal menikmati air dari Bendungan Cipanas. Yakni di sekitar Kecamatan Terisi, Cikedung dan Losarang.
BACA JUGA:Gerindra Tetap Usung Kasan Basari Sebagai Kandidat Calon Wakil Bupati
BACA JUGA:Diundang Syekh Panji Gumilang, Dahlan Iskan Hadir di Wisuda IAI Al Azis Mahad Al Zaytun
“Kalau selama ini di sejumlah wilayah yang merupakan sawah tadah hujan selalu mengalami kesulitan air, Inya Allah ke depan sudah tidak ada masalah. Itulah kenapa kita dari Komisi V mendorong pembangunan bendungan ini,” ujar Dewa, sapaan H Dedi Wahidi, Jum’at 19 Mei 2023.
Dewa juga mendorong pemerintah agar segera membangun saluran tersier, dari Bendungan Cipanas menuju wilayah Kabupaten Indramayu. Keberadaan saluran tersier ini sangat penting, agar petani Indramayu bisa merasakan manfaatnya.
Selain itu, lanjutnya, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan Kementerian PUPR di Indramayu. Yakni normalisasi atau pengerukan Waduk Cipancuh di Kecamatan Haurgeulis dan normalisasi Situ Bolang di Kecamatan Cikedung.
Sebelumnya, Sekda Indramayu Rinto Waluyo juga memberikan apresiasi kepada anggota DPR RI asal Indramayu, H Dedi Wahidi, yang telah banyak berjuang untuk kepentingan masyarakat Indramayu, terutama para petani.
BACA JUGA:Ogah Dipanggil Bunda, Bagi Titi DJ Sebutan yang Sakral Jadi Merasa Terbebani
Karena telah banyak dibangun infrastruktur yang dibiayai pemerintah pusat, dan manfaatnya dirasakan masyarakat Indramayu. Mulai dari pembangunan Bendungan Jatigede Sumedang, Bendungan Cipanas, dan tentunya juga saluran irigasi.
“Saya optimis ke depan produksi padi Kabupaten Indramayu akan semakin meningkat, dan mampu mempertahankan predikat Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional,” kata Rinto.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi GKG (gabah kering giling) Kabupaten Indramayu pada 2022 dilaporkan mencapai sekitar 1,499 juta ton. Jumlahnya meningkat dibandingkan 2021, yang mencapai 1,319 juta ton.
BACA JUGA:Hari Ini Terbang ke Saudi! 489 Petugas Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia
BACA JUGA:Hoax! Polisi Tegaskan Ancaman Terhadap Kendaraan Plat E