Bali United Pernah Dapat Rp2 Miliar, Persib Bisa Lebih di AFC Champions League Two

Bali United Pernah Dapat Rp2 Miliar, Persib Bisa Lebih di AFC Champions League Two

Bali United Pernah Dapat Rp2 Miliar, Persib Bisa Lebih di AFC Champions League Two-encrypted-tbn0.gstatic.com-Radar Indramayu

RADARINDRAMAYU.ID AFC Champions League Two bukan hanya arena perebutan gengsi sepak bola Asia, tetapi juga ladang bisnis yang menjanjikan bagi klub-klub yang ambil bagian.

Lima kalimat pembuka berikut mengungkap betapa besarnya potensi finansial yang bisa diraih peserta, termasuk Persib Bandung.

Pertama, turnamen ini menghadirkan hadiah resmi dari AFC sebagai penghargaan atas prestasi di lapangan, yang nilainya bisa menutup sebagian besar biaya operasional.

Kedua, pendapatan klub tidak berhenti di prize money saja, karena hak siar yang disesuaikan dengan popularitas dan nilai komersial klub dapat menjadi pemasukan signifikan, terutama bila tim terus melaju ke babak lanjut.

BACA JUGA:Persib Vs Lion City Sailors, Haye Lawan Tsiy Ndenge Adu Taktik Panas, Hadiah Hampir 1 Miliar Menanti

Ketiga, AFC juga menyiapkan skema Market Pool, semacam pembagian pendapatan komersial dari hak siar dan sponsor liga, meskipun detail teknisnya masih belum sepenuhnya transparan.

Keempat, kontrak sponsor untuk kompetisi internasional biasanya lebih besar dibanding liga domestik, seperti contoh Bali United yang menerima suntikan Rp2 miliar dari sponsor khusus saat tampil di ajang AFC sebelumnya.

Kelima, penjualan tiket dengan animo suporter yang tinggi jelas akan menambah pundi-pundi kas, apalagi jika laga digelar di stadion besar seperti Gelora Bandung Lautan Api yang selalu penuh.

Hak siar menjadi sumber utama pendapatan tambahan nilainya sangat bergantung pada rating penonton televisi, daya tarik pasar, dan seberapa jauh perjalanan klub di turnamen.

BACA JUGA:Remaja Asal Lohbener Viral karena Nama Hanya Satu Huruf, Yakni 'Z'

Semakin panjang langkah Persib di kompetisi, semakin besar potensi hak siar yang dibayarkan oleh stasiun televisi atau platform digital.

Di era streaming saat ini, setiap laga memiliki nilai jual tersendiri, terutama jika menghadirkan tim populer dari Asia Timur atau Timur Tengah.

Sumber berikutnya adalah Market Pool, istilah yang kerap muncul dalam kompetisi antarklub Eropa dan kini diadaptasi AFC.

Meskipun rincian pembagiannya belum diumumkan secara gamblang, konsepnya adalah memberikan bagian pendapatan kepada klub sesuai besarnya pasar dan kontribusi mereka terhadap popularitas turnamen.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait