Tangis Bahagia Pecah di Pendopo, Bupati Supendi Santuni Keluarga asal Indramayu yang Eksodus dari Wamena

Tangis Bahagia Pecah di Pendopo, Bupati Supendi Santuni Keluarga asal Indramayu yang Eksodus dari Wamena

INDRAMAYU-Bupati Indramayu Drs H Supendi MSi menyambut kedatangan warga Indramayu yang sempat tinggal di Wamena Provinsi Papua, Kamis (10/10), di Pendopo Kabupaten Indramayu. Mereka tampak trauma akibat tragedi  yang cukup menyesakan dada tersebut. Pasangan Wasini dan Dimas Marseto, warga Desa Kalimati Blok Beringin Kecamatan Jatibarang, mengaku senang bisa pulang kembali ke Indramayu. Karena sebelumnya mereka bingung, tidak bisa pulang. Mereka harus tertahan di Wamena karena kondisi di daerah tersebut. Begitu tiba di Indramayu, mereka langsung mengucap syukur dan menangis bahagia. Kaluarga lainnya, pasangan suami istri Arif Wahyudin dan Selawati,  dari Dusun Karanganyar Desa Sukra Wetan Kecamatan Sukra, juga sangat bersyukur karena bisa kembali berkumpul bersama keluarganya. Bupati Indramayu, Drs H Supendi MSi, sebelumnya memerintahkan Dinas Sosial untuk berkordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk melakukan pemantauan terhadap warga Indramayu yang berada di Papua. Bupati Indramayu bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, langsung menyambut kedatangan dua keluarga tersebut di Pendopo Indramayu, Kamis (10/10). Supendi mengatakan, ketika mendengar ada warga Indramayu yang ingin pulang dari Papua pihaknya langsung berkordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk menyusun rencana pemulangannya. Melalui Dinas Sosial, keluarga asal Indramayu tersebut selanjutnya dibawa pulang ke Indramayu, dan dikembalikan untuk bisa kembali berkumpul bersama keluarganya. Supendi menambahkan, mereka yang kembali ke Indramayu tersebut selanjutnya diberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp7,5 juta yang merupakan bantuan dari Baznas Indramayu. Bantuan tersebut diharapkan bisa menjadi modal usaha untuk selanjutnya menata kembali kehidupan di tanah kelahirannya. “Alhamdulillah mereka selamat, dan bisa kembali ke Indramayu kita berikan bantuan dari Baznas sebagai biaya hidup dan modal usaha untuk kembali menata kehidupannya,” tegas Supendi. Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Boy Billy Prima mengatakan, setelah terjadi konflik di Wamena pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial di Papua untuk memantau keberadaan warga Indramayu. Menurutnya, setiap hari dipantau keberadaanya mulai dari penampungan hingga ke penerbangan dan kembali di Indramayu. Boy menambahkan, sebenarnya dari Kabupaten Indramayu ada tiga keluarga, namun yang kembali ke Indramayu hanya dua keluarga sementara satu keluarga memilih ke Kota Sukabumi mengikuti suaminya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: