Pilkaos, Smantulis Gunakan E-Voting, Lab Komputer Disulap Jadi TPS
INDRAMAYU-Tinggalkan cara lama, Pemilihan Ketua OSIS (Pilkaos) di SMA Negeri 1 Haurgeulis (Smantulis) berbasis elektronik voting (E-Voting). Baru pertama kali diterapkan, Pilkaos sistem digital ini direspons antusias civitas akademika setempat. Sebanyak 850 pemilih menyalurkan hak suaranya dalam Pilkaos yang diikuti 3 pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS periode 2019-2020 itu. Ketiganya yaitu Sidik Ullul Albab-Windisri Wahyuni, Indra Galuh S-Reza Rickyullah dan Andy Darusalam-Dhea Sylvia Ekha Tom. Kepala Smantulis, Ambar Triwidodo SPd menjelaskan, Pilkaos berbasi digital bertujuan melatih siswa berdemokrasi. Di samping menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada fase industri 4.0. Penerapan E-Voting ini selain memudahkan pada proses pemilihan, juga menjadi alternatif yang tepat agar seluruh civitas memberikan hak suara tanpa harus golput. “Kita mencoba untuk memulai E-Voting untuk melatih siswa memilih secara luber jurdil sesuai pilihan masing-masing. Penerapan E-Voting ini selain praktis juga menghemat waktu dan biaya, juga sekaligus mengajari literasi teknologi secara langsung kepada warga sekolah,” jelasnya. Ambar berharap, ketua dan wakil ketua OSIS terpilih nantinya dapat menjadi teladan bagi seluruh siswa. Memahami manajer skill berorganisasi serta mengaplikasikanya, mengharumkan nama baik sekolah. “Terpenting dapat memahami akan perkembangan iptek pada fase industri 4.0 dan mampu menjaga kearifan lokal serta siap bersaing secara global,” harapnya. Pembina OSIS Asep Andri Astriyandi MPd menerangkan, teknis Pilkaos diawali dengan pendataan daftar pemilih tetap (DPT). Kemudian, setiap hak pilih mendpatkan ID sesuai ID Card siswa dan password masing-masing. Kemudian siswa memilih kandidat calon ketua dan wakil ketua OSIS dengan cara menekan tombol submit atau pilih di komputer yang disediakan sekolah. Laboratorium komputer disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS). Sebelumnya, panitia yakni Komisi Pemilihan OSIS melakukan seleksi bakal calon ketua dan wakil ketua. Setelah didapatkan 3 pasangan calon yang memenuhi kriteria, maka ketiga pasangan calon melakukan kampanye dan debat sekaligus menyampaikan visi misinya. “Ini pertama kalinya kami menggunakan sistem E-Voting. Lebih mudah, hemat waktu dan biaya. Penghematan ini karena penyelenggara tidak perlu membeli banyak kertas seperti dulu. Adapun komputer yang digunakan juga sudah ada dan biasa dipakai untuk pelajaran sehari-hari. Anak-anak juga tidak terlalu kesulitan menggunakan sistem digital ini,” tandasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: