Honorer Hanya Bisa Pasrah

INDRAMAYU- Pegawai honorer Indramayu hanya bisa pasrah dengan adanya pendaftaran CPNS tahun 2019 ini. Pasalanya, dalam pendaftaran kali ini, tidak ada formasi bagi pegawai honorer yang mayoritas usia sudah di atas usia 35 tahun. Padahal, Kabupaten Indramayu sendiri mendapatkan kuota 361 formasi CPNS, 276 diantaranya untuk tenaga pendidik (guru) dan sisanya tenaga kesehatan serta tenaga teknis. Salah seorang guru honorer Imam (38) mengatakan, sebagai tenaga honorer di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Indramayu yang sudah 10 tahun mengabdi di dunia pendidikan, dirinya tidak bisa mengikuti seleksi CPNS setiap pemerintah pusat membuka lowongan. “Ya bagaimana lagi, tahun 2018 saat pembukaan CPNS, kita honorer menggelar mogok mengajar sampai doa bersama, tapi tidak ada hasilnya. Sekarang kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, hanya bisa pasrah,” ucap Imam kepada Radar Indramayu, kemarin (14/11). Dikatakan Imam, saat ini guru dan tenaga honorer di sekolah-sekolah negeri sudah merasa jenuh untuk melakukan aksi-aksi protes kebijakan pemerintah yang membatasi usia pelamar CPNS yang usianya maksimal 35 tahun. Imam menilai, CPNS hanya untuk kalangan muda yang baru mengabdikan diri termasuk di dunia pendidikan. “Seharusnya pemerintah juga bisa membuat kebijakan yang pro honorer yang sudah puluhan tahun mengabdikan diri di dunia pendidikan, terutama peraturan batas usia,” ujarnya. Hal senada dikatakan guru honorer lainnya, Yati yang mengajar di salah satu sekolah dasar (SD). Dirinya sudah mengajar selama 14 tahun, selama itu belum diangkat menjadi PNS. Di usianya yang sudah berkepala 3, ia lebih memilih untuk mendedikasikan dirinya sebagai guru meski kesempatannya menjadi PNS jauh dari impian. “Semoga jika pemerintah membuka CPNS lagi, tolong ada perhatian untuk kita para honorer yang digaji jauh dari kata sejahtera kisaran Rp300 ribu sampai Rp500 ribu perbulannya. Harapan kami cuma satu bisa ingin diangkat jadi PNS,” ujarnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: